Bajak Laut Merajalela

Reporter

Editor

Jumat, 21 Januari 2011 05:55 WIB

Perompak Somalia
TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Dunia mewaspadai merebaknya aksi perompak. Biro Maritim Internasional (IMB), dalam rilis laporannya pada Rabu lalu, menyebutkan sepanjang 2010 terdapat 445 serangan bajak laut yang sempat menyandera sebanyak 1.181 awak dan penumpang, meskipun ada peningkatan patroli laut. Sedikitnya, 53 kapal dibajak di seluruh dunia, 49 kapal di antaranya di lepas pantai Somalia. Delapan pelaut tewas terbunuh.

IMB menggambarkan tahun 2010, dengan meningkatnya kasus penyanderaan dalam insiden bajak laut, sebagai hal yang mencemaskan--tertinggi sejak pusat pengawas maritim itu memulai monitoring pada 1991. Pekan lalu, studi One Earth Future mencatatkan kerugian akibat bajak laut atas ekonomi global mencapai US$ 7-12 miliar per tahun.

"Angka jumlah sandera dan kapal yang dibajak adalah tertinggi yang pernah kami lihat," kata Pottengal Mukundan, Kepala Pusat Pelaporan Pembajakan IMB, di Kuala Lumpur, Selasa lalu. Di laut lepas pantai Somalia, menurut IMB, para perompak bersenjata api berat kerap memancing kapal-kapal nelayan atau perdagangan dan menggunakannya sebagai basis untuk serangan lebih jauh. "Semua langkah yang diambil di laut untuk mengerem aktivitas mereka lemah karena kurangnya tanggung jawab otoritas di Somalia," demikian IMB.

Somalia tercatat tak punya pemerintahan yang berfungsi sejak 1991. "Tanpa sekolah, rumah sakit, dan kesempatan kerja di Somalia bagian selatan-tengah, apa pun aksi yang diambil di laut untuk melindungi dari perompakan tak akan memiliki efek," tutur Mukundan kepada BBC.

Dari Mogadishu, Somalia, malah terjadi kemunduran. Rabu lalu, para anggota parlemen Somalia memblokir rancangan undang-undang yang mengkriminalkan bajak laut, yang diajukan menteri kehakiman sebagai jalan bagi pengadilan lokal. RUU itu difinalisasi pekan lalu oleh pemerintah sebagai amunisi Somalia dalam menuntut dan menahan para perompak, yang sejauh ini telah banyak diadili di luar negeri.

"Kami meminta para anggota parlemen untuk mendukung RUU ini, yang akan membantu mengubah kondisi banyak anak muda Somalia yang dihukum penjara di luar negeri," kata Menteri Keadilan dan Hubungan Agama Somalia Abdullahi Abyan Nur.

Tapi sejumlah anggota parlemen menantang RUU itu dalam satu debat panas di ibu kota dan mendesak revisi atas RUU itu. "Teks hukuman para bajak laut tidak sesuai dengan Islam dan karena itu tak bisa disetujui," ujar anggota parlemen, Mohamed Mohamoud Heyd.

BBC | Reuters | The Straits Times | Dwi Arjanto

Berita terkait

Awak Kapal TB Charles: Perompak Menyuruh Baca Syahadat  

30 Juni 2016

Awak Kapal TB Charles: Perompak Menyuruh Baca Syahadat  

Ditodong senjata laras panjang, kapal tak bisa kabur karena masih menggandeng tongkang Robby 152.

Baca Selengkapnya

Kapal Dibajak Lagi, Dua Kapal TNI Siap Serbu Perompak  

16 April 2016

Kapal Dibajak Lagi, Dua Kapal TNI Siap Serbu Perompak  

Jenderal Gatot tak yakin perompak Filipina yang terakhir adalah kelompok Abu Sayyaf.

Baca Selengkapnya

Cara Bebaskan ABK dari Abu Sayyaf, Ini Kata Eks Panglima TNI  

31 Maret 2016

Cara Bebaskan ABK dari Abu Sayyaf, Ini Kata Eks Panglima TNI  

Kenapa Indonesia perlu berkoordinasi dengan Filipina dulu?

Baca Selengkapnya

Lima Perompak Kapal MV Merlin Berhasil Ditangkap

12 November 2015

Lima Perompak Kapal MV Merlin Berhasil Ditangkap

5 orang perompak berhasil ditangkap, sementara 2 orang lagi masih dalam pengejaran.

Baca Selengkapnya

Prajurit TNI AL Menangkap dan Menembak Pencuri Barang Kapal  

12 November 2015

Prajurit TNI AL Menangkap dan Menembak Pencuri Barang Kapal  

Prajurit Komando Armada TNI Angkatan Laut Kawasan Barat menggerebek dan menangkap perampok.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk Perompak Kapal Thailand  

11 Maret 2014

Polisi Bekuk Perompak Kapal Thailand  

Perompakan itu dilakukan pada Ahad, 2 Maret 2014. Mereka menyandera nakhoda kapal dari Thailand.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Perompak Kapal Berbendera Malaysia

7 Juni 2013

Polisi Buru Perompak Kapal Berbendera Malaysia

Satu orang bajak laut yang masih buron ini diduga memiliki senjata.

Baca Selengkapnya

ANTAM Tunggu Negosiasi Samudera Indonesia  

10 April 2011

ANTAM Tunggu Negosiasi Samudera Indonesia  

Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) Bimo Budi Satrio menunggu negosiasi dengan perompak yang menahan 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus di Semenanjung Somalia Afrika 16 Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Selat Malaka Masih Aman dari Perompak  

9 Maret 2010

Selat Malaka Masih Aman dari Perompak  

Markas Besar TNI menyatakan situasi di Selat Malaka saat ini masih aman dari aksi perombakan. Penegasan itu disampaikan menyusul peringatan dari Angkatan Laut Singapura mengenai ancaman perompak di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Sandera Kapal Panama, Perompak Somalia Minta US $ 3 Miliar

10 November 2009

Sandera Kapal Panama, Perompak Somalia Minta US $ 3 Miliar

"Para perompak minta tebusan US $ 3 juta," kata Abdulkadir. Perompak juga mengatakan telah menguasai kapal tersebut selama 10 hari dan kini berada di 60 mil lepas pantai Somalia.

Baca Selengkapnya