Undang-undang Penistaan Picu Ketegangan di Pakistan  

Reporter

Editor

Selasa, 11 Januari 2011 06:37 WIB

Ribuan masyarakat berunjukrasa mendukung Undang Undang Penistaan Agama di Karachi, Pakistan (9/1). AP/Fareed Khan
TEMPO Interaktif, Karachi - Lebih dari 50 ribu orang menggelar protes di Kota Karachi, Pakistan, kemarin mendukung Undang-Undang Penistaan Agama.

Sebagian besar demonstran merupakan kelompok muslim mayoritas dan sejumlah sekte di kota tersebut, termasuk kelompok moderat dan konservatif. Protes berlangsung hanya beberapa hari setelah terbunuhnya Gubernur Provinsi Punjab Salman Taseer.

Taseer merupakan seorang moderat yang mendukung amendemen undang-undang. Dia menilai keberadaan UU Penistaan Agama sangat berpotensi memicu kejahatan. Dia diduga ditembak mati oleh salah seorang pengawalnya, Malik Mumtaz Hussain Qadri, setelah membela seorang perempuan Kristen, Aasia Bibi, yang dihukum mati menurut undang-undang tersebut.

Peristiwa ini memicu perpecahan dalam masyarakat Pakistan dan meningkatkan kekhawatiran di masyarakat Kristen, baik Protestan maupun Katolik, yang jumlahnya sekitar 2 persen dari 170 juta penduduk Pakistan.

Tidak hanya di Pakistan, kekhawatiran dirasakan oleh umat Kristen di beberapa negara di Timur Tengah, antara lain di Irak dan Mesir. Tepat pada tahun baru lalu, umat Kristen Koptik diserang oleh sebuah bom mobil yang meledak di luar gereja. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya. Serangan terhadap umat Kristen sebelumnya juga terjadi di Nagaa Hammadi. Seorang militan menembak enam orang Kristen tepat saat malam Natal Koptik.

Rentetan peristiwa ini memicu protes dan kerusuhan di sejumlah kota di Mesir. Sebagian besar bahkan melihat pengeboman di Kairo memiliki pola yang sama dengan serangan terhadap umat Kristen di Nigeria dan di Bagdad, akhir November lalu. Diduga aksi brutal itu dilakukan oleh kelompok muslim radikal, Al-Qaidah.

Serangan terhadap umat Kristen memicu keprihatinan di negara yang mayoritas penduduknya Kristen. Di Kanada, sekelompok Kristen Koptik pada Sabtu pekan lalu menggelar demonstrasi menuntut agar umat Kristen di Mesir tidak didiskriminasi. Mereka juga mendesak pemerintah Mesir terlibat dan mengadili pihak yang bertanggung jawab.

"Kami hanya ingin publik sadar dengan apa yang terjadi di sana," kata Peter Tawfik. "Di sana ada ancaman terhadap gereja-gereja Kanada dan orang-orang di dalamnya."

BBC | RADIO FREE EUROPE | DAILY NATION | SUNARIAH

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya