Tugas Berat Pertama DK PBB: Pantai Gading dan Sudan

Reporter

Editor

Kamis, 6 Januari 2011 18:14 WIB

REUTERS/Thomas Mukoya
TEMPO Interaktif, New York - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa melansir tahun kerja baru dengan kesegaran campuran baru negara-negara tidak tetap, termasuk India dan Afrika Selatan yang menunujukkan kemajemukan yang lebih baik, dan merefleksikan dunia modern tapi bisa (memicu) komplikasi dalam upaya-upaya mencapai konsensus.

Badan PBB yang paling powerful itu dikritik karena sering gagal memenuhi perwakilan dunia, khususnya buat negara-negara miskin dan non Barat. Nah, dewan baru bakal menawarkan kesempatan bagaimana panel yang lebih beragam mungkin bisa lebih bersinergi. Itu jua bakal mengetes para anggota baru soal kemampuan mereka berperan dalam kancah internasinal di atas kepentingan-kepentingan nasional dan regional mereka.

DK PBB yang baru bersidang pertama kalinya hari ini di markas PBB di New York, mewakili dunia yang bekas negara-negara koloni menjadi pusat ekonomi dan politik baru. Selain itu ada pula India, Afrika Selatan, Brasil dan Nigeria yang kaya minyak menjadi anggota tidak tetap.

Urusan pertama mereka tak pelak adalah pembongkaran kebuntuan politik di Afrika barat, yakni Pantai Gading, yang berpusat pada presiden incumben yang menolak lengser meskipun banyak negara menyebutnya kalah dalam pemilu baru-baru ini. DK PBB pekan ini juga akan membahas pemilu di Sudan yang diperkirakan bisa memecah negeri terbesar di Afrika itu menjadi dua keping.

Reuters | dwi a

Berita terkait

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.

Baca Selengkapnya

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.

Baca Selengkapnya

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.

Baca Selengkapnya

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi

Baca Selengkapnya

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.

Baca Selengkapnya

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

12 Maret 2016

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.


Baca Selengkapnya