Panel Presidensial: Minyak Bisa Tumpah Lagi

Reporter

Editor

Kamis, 6 Januari 2011 17:55 WIB

Seekor burung Pelikan Coklat berenang di laut yang terkena tumpahan minyak di Teluk Meksiko (6/6). Ratusan burung Pelikan mengalami nasib yang sama dengan burung tersebut. REUTERS/Sean Gardner
TEMPO Interaktif, Washington -Keputusan-keputusan demi menghemat waktu dan uang menciptakan jumlah risiko yang tidak masuk akal yang memicu tumpahan minyak lepas pantai terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Dalam konklusi panel presidensial penyelidikan ledakan di sumur minyak British Petroleum di Teluk Meskiko yang dilansir hari ini, di Washington, Amerika Serikat, juga menyebutkan bencana itu bisa terjadi lagi bila tanpa adanya reformasi signifikan oleh industri perminyakan dan pemerintah.

Komisi pencari fakta -hasilnya diminta oleh Presiden Barack Obama setelah ledakan rig pada 20 April- menggambarkan problem-problem sistemik dalam industri energi lepas pantai dan regulator pemerintah yang mengawasi itu.

Keputusan-keputusan yang buruk menyebabkan masalah teknis yang oleh komisi, dan diminta oleh BP dan Kongres, telah diidentifikasi berkontribusi atas kecelakaan yang menewaskan 11 orang dan menimbulkan 800 juta liter minyak tumpah dari sumur BP dan menggenangi seluas satu mil di Teluk Meksiko.

BP, Halliburton dan Transocean, tiga perusahaan kunci yang terlibat dalam sumur dan pengeboran yang meledak, masing-masing membuat keputusan individual yang meningkatkan risiko-risiko suatu ledakan tapi telah menghemat secara signifikan waktu atau uang.

Tapi pada akhirnya, bencana Deepwater Horizon datang ke suatu kegagalan tunggal, ujar panel, manajemen. Ketika keputusan dibuat, tak satu pun mempertimbangkan risiki yang mereka ambil. Dalam satu contoh seperti dikutip komisi, suatu permintaan BP untuk mengatur sebuah “sumbat semen kedalaman yang tak biasa” tersebut telah disetujui Badan Manajemen Mineral dalam 90 menit. Keputusan itu adalah satu dari sembilan teknik dan rekayasa yang disebut komisi itu meningkatkan risiko suatu ledakan.

AP | Reuters | dwi a

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya