Tantangan Rousseff Memimpin Brasil

Reporter

Editor

Senin, 3 Januari 2011 06:03 WIB

Presiden Brasil Dilma Rousseff. AP/Eraldo Peres
TEMPO Interaktif, Pelantikan itu berlangsung meriah dihadiri warga Brasil yang antusias. “Saya ke sini untuk berterima kasih kepada Lula atas semua yang telah ia lakukan. Jika Dilma bisa melakukan setengah dari itu, saya akan bahagia,” kata Rosale Izabel Figuereido, salah satu di antara ribuan warga. Dia rela melakukan perjalanan dari negara bagian di barat, Mato Grosso do Sul menghadiri pelantikan Rousseff di Brasil.

Ya, Dilma Rousseff menjadi presiden wanita pertama Brasil pada Sabtu lalu waktu setempat (kemarin dinihari waktu Indonesia) dan berjanji untuk membangun sukses beruntun ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pendahulu dan sang mentor, Luiz Inacio Lula da Silva.

Ribuan fan menembus hujan dan mengelu-elukan Rousseff yang dibawa dalam sebuah mobil Roll Royce 1953 dan diapit oleh petugas keamanan yang semuanya perempuan. Mantan pemberontak, yang berevolusi dari waktu ke waktu menjadi seorang pejabat pragmatis, berjanji selama pidato pelantikannya untuk berfokus pada reformasi pajak dan langkah-langkah lain yang dikatakannya bisa membantu memberantas kemiskinan ekstrem dalam dekade berikutnya.

“Banyak hal membaik di Brasil, tapi itu hanya sebuah awal dari sebuah era baru,” ujar Rousseff, yang sempat tersedak karena emosi selama pidato di depan Kongres. “Janji saya adalah...menghormati para perempuan, melindungi yang paling rapuh, dan mengatur untuk semua.”

Rousseff, 63 tahun, mewarisi perekonomian yang masih menghadapi banyak tantangan--tetapi tumbuh pada kecepatan yang bakal membuat iri sebagian besar dunia. Lebih dari 20 juta warga Brasil telah terentas dari kemiskinan selama delapan tahun Lula menjabat presiden, sebagian besar berkat kebijakan kesejahteraan sosial dan manajemen ekonomi yang stabil, yang membuat Brasil disayangi para investor di Wall Street.

Dekade mendatang juga cerah, secara massif, dengan penemuan cadangan-cadangan minyak lepas pantai yang baru yang bisa dieksploitasi dan Piala Dunia serta Olimpiade yang digelar di Brasil. Di antara tugas-tugas yang harus ditangani Rousseff adalah mata uang yang terlalu tinggi yang menyakiti industri, belanja publik merajalela yang memicu inflasi. Juga birokrasi mengekang inovasi dan investasi.

Mungkin tantangan terbesar akan menjalani hidup mencontoh seperti Lula, mantan pemimpin serikat pekerja logam yang meninggalkan kantor dengan rating penerimaan rakyat hingga 87 persen dan nyaris status pahlawan rakyat--terutama di kalangan masyarakat miskin.

Toh, Rousseff bersumpah pada Sabtu lalu bahwa, “Lula akan tetap bersama kami,”--sebuah sinyal bahwa dia kemungkinan akan berperan penasihat penting untuk pemerintahannya. Lula pada dasarnya ingin Rousseff, mantan Kepala Staf, menjadi penggantinya. Karier sipil yang tidak pernah mencalonkan diri untuk jabatan sebelumnya adalah misteri buat banyak warga Brasil, tapi janjinya untuk melanjutkan kebijakan-kebijakan Lula sudah cukup membuatnya terpilih pada pemilu Oktober lalu dengan selisih lebar.

Rousseff kini memimpin negeri yang empat dekade lalu menetapkannya sebagai musuh. Putri imigran Bulgaria itu aktif melakukan perlawanan atas kediktatoran Brasil pada 1964-1985.

Reuters | AP | Dwi Arjanto

Berita terkait

Satpam Playgroup Bakar 7 Anak dan Guru, Motif Belum Diketahui

7 Oktober 2017

Satpam Playgroup Bakar 7 Anak dan Guru, Motif Belum Diketahui

Sedikitnya tujuh anak dan seorang guru playgroup tewas di Brasil tenggara setelah dibakar dengan sadis oleh satpam.

Baca Selengkapnya

Warga Brasil Ketakutan di Langit Muncul 'Tangan Tuhan'  

20 Agustus 2017

Warga Brasil Ketakutan di Langit Muncul 'Tangan Tuhan'  

Foto "Tangan Tuhan" itu pun beredar di media sosial dan jadi bahan perbincangan para netizen di Brasil.

Baca Selengkapnya

Hantu Paksa Presiden Brasil Pindah dari Istana Negara?  

12 Maret 2017

Hantu Paksa Presiden Brasil Pindah dari Istana Negara?  

Presiden Brasil, Michel Temer menyalahkan nasib buruk dan
bahkan hantu sebagai alasan dirinya bersama keluarga pindah
dari Istana Kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster  

7 Februari 2017

Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster  

Kekacauan hebat terjadi di Espirito Santo, Brasil, dipicu oleh polisi mogok memprotes tidak naiknya gaji mereka. Toko-toko dijarah dan dikuasai gangster.

Baca Selengkapnya

Dikira Hilang, Pria Ini Ternyata Disekap Selama 20 Tahun  

26 Oktober 2016

Dikira Hilang, Pria Ini Ternyata Disekap Selama 20 Tahun  

Pria yang diperkirakan hilang selama 20 tahun ditemukan terikat di atas tempat tidur di ruang bawah tanah.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Penjara Brasil, 7 Narapidana Kepalanya Dipenggal  

17 Oktober 2016

Bentrok di Penjara Brasil, 7 Narapidana Kepalanya Dipenggal  

Tujuh narapidana kepalanya dipenggal dan enam lainnya tewas dibakar ketika terjadi aksi tawur di penjara Boa Vista.

Baca Selengkapnya

Buka Paralimpiade Rio 2016, Presiden Brasil Dicemoh Massa

9 September 2016

Buka Paralimpiade Rio 2016, Presiden Brasil Dicemoh Massa

Temer merupakan mantan wakil dari presiden yang dimakzulkan, Dilma Rousseff. Dia akan mengisi posisi yang ditinggalkan Rousseff hingga Januari 2019.

Baca Selengkapnya

Vaksin Anti Kokain Mulai Diuji Coba Pada Hewan

9 September 2016

Vaksin Anti Kokain Mulai Diuji Coba Pada Hewan

Vaksin tersebut telah dikembangkan selama lebih dari dua tahun.

Baca Selengkapnya

Pemakzulan, Venezuela Tarik Dubes dari Brasil

1 September 2016

Pemakzulan, Venezuela Tarik Dubes dari Brasil

Beberapa jam setelah keputusan tersebut diumumkan Kementerian Luar Negeri Venezuela, Brasil juga mengumumkan penarikan duta besarnya dari Karakas.

Baca Selengkapnya

Tolak Pemakzulan, Pendukung Dilma Rousseff Mengamuk  

1 September 2016

Tolak Pemakzulan, Pendukung Dilma Rousseff Mengamuk  

Pemakzulan Presiden Brasil Dilma Rousseff, 68 tahun, membuat marah para pendukungnya.

Baca Selengkapnya