Korsel Tetap Latihan Perang Meski Diancam Korea Utara

Reporter

Editor

Sabtu, 18 Desember 2010 16:31 WIB

REUTERS/Kim Kyung-Hoon
TEMPO Interaktif, Yeonpyeong - Pasukan Korea Selatan tetap diarahkan untuk melakukan latihan militer di sebuah pulau yang berbatasan dengan Korea Utara, meski Pyongyang mengancam akan melakukan pembalasan lagi, seperti yang dilakukan bulan lalu. Hal itu menimbulkan keprihatinan dari Rusia dan Cina menanggapi ketegangan di Semenanjung Korea itu.

Korea Utara, Jumat kemarin waktu setempat memperingatkan bahwa mereka akan menyerang lebih keras daripada sebelumnya jika Korea Selatan meneruskan latihan perang seperti direncanakan. Empat orang meninggal bulan lalu dalam serangan di utara Pulau Yeonpyeong dekat perbatasan laut kedua negara ini.

Amerika Serikat yang mendukung Korea Selatan, mengatakan, negara itu memiliki hak untuk melakukan latihan militer. Namun, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan "keprihatinannya" pada Jumat kemarin selama berlangsungnya latihan perang, dan mendesak Korea Selatan untuk membatalkan rencana mereka untuk mencegah meningkatnya ketegangan.

Cina, sekutu utama Korea Utara juga mengatakan pihaknya dengan tegas menentang tindakan yang dapat memperburuk ketegangan yang sudah tinggi di Semenanjung Korea. "Dalam hal apa yang bisa mengakibatkan memburuknya situasi atau eskalasi tindakan sabotase perdamaian dan stabilitas regional, Cina secara tegas dan jelas menentang," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Jiang Yu dalam sebuah pernyataan Sabtu.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Sabtu ini mengatakan bahwa marinir akan tetap latihan sesuai jadwal dan bahwa militer siap untuk menanggapi setiap provokasi yang mungkin terjadi. "Kami memiliki hak untuk melakukan latihan militer kita sendiri," kata Kepala Staf Gabungan. Dia menolak mengomentari keprihatinan Rusia dan Cina.

Sebuah sumber mengatakan, latihan perang itu tidak akan diadakan selama akhir pekan karena cuaca buruk dan akan dilakukan pada Senin atau Selasa. Marinir membawa senapan dilakukan patroli rutin Sabtu pagi di Yeonpyeong, dan tidak ada peringatan bagi warga untuk mengungsi ke tempat penampungan bawah tanah.

Sekitar 300 warga, pejabat dan wartawan tetap di Yeonpyeong, namun para pejabat yang mengatur pulau itu, mengatakan mereka tidak punya rencana untuk melakukan evakuasi.

Beberapa pertempuran kecil berdarah oleh angkatan laut terjadi di sepanjang perbatasan laut barat dalam beberapa tahun terakhir. Namun serangan bulan lalu adalah yang pertama oleh Korea Utara sejak akhir Perang Korea 1950-1953. Korea Utara tidak mengakui perbatasan laut PBB yang ditarik di daerah tersebut.

Korea Utara mengklaim Korea Selatan menembakkan artileri ke arah perairan teritorial, sementara Korea Selatan mengatakan peluncuran senjata tidak diarahkan ke Korea Utara, tapi hanya sebagai bagian dari latihan rutin.

Di Washington, Jurubicara Departemen Luar Negeri PJ Crowley mengatakan hari Jumat bahwa Korea Utara seharusnya tidak melihat bahwa latihan militer itu sebagai ancaman.

"Sebuah negara memiliki hak untuk melatih dan latihan militer dalam pertahanan diri-," kata Crowley. "Korea Utara seharusnya tidak menggunakan latihan sebagai pembenaran untuk melakukan tindakan lebih lanjut yang provokatif."

Namun, Jenderal James Cartwright, wakil ketua Kepala Staf Gabungan, menyuarakan kekhawatiran tentang potensi reaksi berantai jika latihan disalahpahami atau jika Korea Utara bereaksi negatif.

AP | HAYATI MAULANA NUR

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya