Wikileaks: Ratu Diduga Dukung Kudeta Thaksin

Reporter

Editor

Kamis, 16 Desember 2010 06:09 WIB

Thaksin Shinawatra
TEMPO Interaktif, Bangkok - Ratu Sirikit dari Thailand kemarin dituding mendukung aksi kudeta terhadap Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, yang dilakukan militer di bawah pimpinan Jenderal Sonthi Boonyaratglin pada 2006. Hal itu terungkap dalam dokumen kawat diplomatik Kedutaan Amerika Serikat di Bangkok, Thailand, yang dikirim Duta Besar Ralph L. Boyce pada 20 September 2006.

"Saya bertemu langsung secara pribadi dengan Jenderal Sonthi setelah dia berpidato di hadapan korps diplomatik siang ini," kata Boyce, yang juga pernah menjadi duta besar di Indonesia itu, dalam kawat diplomatik berlabel "confidential" tersebut. "Saya bertanya kepada Sonthi tentang pertemuan dia dengan Raja semalam."

Dalam kawat rahasia itu, Boyce memulai dengan bertanya kepada Sonthi tentang peserta rapat malam itu dengan Raja. "Dia bilang Ketua Dewan Penasihat Raja Jenderal Prem Tinsulanonda, Panglima Angkatan Bersenjata Ruangroj, dan Kepala Staf Angkatan Laut Sathiraphan," kata Boyce. "Menurut dia, Raja kelihatan santai dan gembira."

Adapun dalam kawat diplomatik yang dikirim pada 2008, dua tahun setelah kudeta itu, mendiang bekas Perdana Menteri Samak Sundaravej mengatakan bahwa Ratu Sirikit, istri Raja Bhumibol Adulyadej, bertanggung jawab atas kudeta tersebut. Samak merupakan perdana menteri yang terpilih lewat pemilu setelah Thaksin dilengserkan.

Meski begitu, Samak, yang cuma tujuh bulan menjabat, dianggap membawa kepentingan Thaksin. "Samak mengaku setia kepada Raja, tapi secara tidak langsung mengatakan bahwa Ratu punya agenda politik yang berbeda dengan suaminya," demikian bunyi kawat diplomatik itu seperti dilansir The Guardian.

Pembicaraan itu dilakukan tertutup karena membahas hal-ihwal tentang keluarga kerajaan merupakan hal sensitif di Thailand. Samak, yang wafat pada November tahun lalu, juga dilengserkan setelah didakwa bersalah oleh Mahkamah Konstitusi lantaran menerima upah saat tampil dalam acara masak-memasak di televisi.

Jauh sebelumnya, Deputi Perdana Menteri Suthep Thaugsuban mengatakan publikasi kawat diplomatik itu tak akan berdampak apa-apa terhadap Thailand. "Kami tak merahasiakan apa pun," ujarnya. Ia mengatakan hal itu setelah sebuah dokumen menyebutkan bahwa Amerika telah menekan Thailand soal ekstradisi Viktor Bout, pedagang senjata asal Rusia.

Di tengah riuhnya isi dokumen kawat rahasia itu, bekas Perdana Menteri Thaksin disebut-sebut tengah menuju Amerika Serikat. Ia dijadwalkan bertemu dengan Komisi Keamanan dan Kerja Sama Eropa-Amerika Serikat guna membahas persoalan hak asasi manusia di Thailand. Pertemuan direncanakan digelar pada hari ini.

Thailand telah berulang kali meminta Amerika Serikat dan sejumlah negara yang ditinggali Thaksin menyerahkan buron kasus korupsi dan kekerasan di Thailand pada saat pecah bentrokan antara aparat dan demonstran Kaus Merah, yang disebut-sebut mendukung purnawirawan polisi, pada Mei 2010 itu.

AP | BANGKOKPOST | STRAITSTIMES | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya