Wikileaks: Diplomat Amerika Ngegosipin Ibu Negara Azerbaijan

Reporter

Editor

Selasa, 14 Desember 2010 06:59 WIB

Wikileaks. REUTERS/Valentin Flauraud

TEMPO Interaktif, Azerbaijan - Sejak Wikileaks membocorkan ribuan pesan kawat diplomatik Amerika Serikat, banyak hal menarik terkuak. Mulai dari yang serius seperti dorongan negara Arab Saudi agar AS menyerang Iran, hingga hal lucu seperti anak Kim Jong Il yang mengidolakan artis ternama, Eric Clapton.

Satu lagi obrolan diplomat AS yang tak kalah lucu terkuak oleh Wikileaks. Para diplomat itu 'ngegosipin' ibu negara Mehriban Aliyeva, istri Ilham Aliyev, Presiden Azerbaijan.

Diplomat AS mengomentari Mehriban yang kerap berdandan seronok dan hobi operasi plastik. Dalam sebuah pesan kawat berjudul: "A first lady, too, in fashion (seorang ibu negara yang terlalu bergaya)", diplomat AS mengomentari bahwa Mehriban "adalah seseorang yang hirau akan fesyen, bahkan berani bergaya. Gaya busana Mehriban amat menantang, bahkan untuk ukuran dunia Barat sekalipun."

Suatu kali pada September 2008, para diplomat asyik menggunjingkan kejadian tatkala Mehriban dan kedua putrinya hendak menyambut Lynne Cheney, istri mantan Wakil Presiden AS, Dick Cheney.

"Ketika melihat Mehriban dan dua putrinya, seorang anggota Secret Service bertanya pada pegawai kedutaan besar: "yang mana anak dan yang mana ibunya?"

Setelah mengamati beberapa waktu, si pegawai Kedubes menjawab: "logikanya, si ibu seharusnya yang berada di tengah," demikian tertulis dalam pesan kawat tersebut.

Diplomat AS juga memberi tahu Washington bahwa Mehriban tidak menguasai betul situasi politik dalam negeri Azerbaijan, padahal Mehriban adalah anggota parlemen.

Para diplomat menginformasikan pada Washington bahwa keluarga sang istri presiden, keluarga Pashayevs, punya pengaruh kuat di negaranya. Bisnis-bisnis keluarganya melesat, antara lain bisnis bank, perusahaan asuransi, bisnis pariwisata, dan bisnis showroom mobil Bentley. Diplomat menyebut keluarga Pashayevs sebagai keluarga paling berpengaruh di Azerbaijan

GUARDIAN | ANANDA BADUDU

Berita terkait

Prihatin Gadis Turki Dibunuh, Pria Azerbaijan Pakai Rok Mini

24 Februari 2015

Prihatin Gadis Turki Dibunuh, Pria Azerbaijan Pakai Rok Mini

Ozgecan Aslan, 20 tahun, dibunuh di Turki setelah melawan saat hendak diperkosa. Muncul gerakan solidaritas unik dari Azerbaijan.

Baca Selengkapnya

Lewat Twitter, Presiden Azerbaijan Umumkan Perang  

8 Agustus 2014

Lewat Twitter, Presiden Azerbaijan Umumkan Perang  

Azerbaijan dan Armenia telah lama memperebutkan kawasan Nagorno-Karabakh.

Baca Selengkapnya

19 Tahun Buron, Bekas Presiden Azerbaijan Kembali  

9 Agustus 2011

19 Tahun Buron, Bekas Presiden Azerbaijan Kembali  

Ia kembali untuk menghadiri pemakaman putranya.

Baca Selengkapnya