Wawancara Tempo dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riad Malki  

Reporter

Editor

Jumat, 10 Desember 2010 13:18 WIB

Raid Malki. (news.xinhuanet.com)

TEMPO Interaktif, Denpasar - Perundingan langsung antara Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang bergulir sejak September lalu mandek lagi. Dialog yang digagas Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama terganjal oleh penolakan Netanyahu memperpanjang pembekuan permukiman Yahudi di Tepi Barat.

Pihak Palestina menyalahkan Netanyahu atas kebuntuan ini. Namun, pemimpin dari Partai Likud itu beralasan jika ia meneruskan moratorium, pemerintahan koalisinya bisa bubar.

Tapi, Menteri Luar Negeri Palestina Riad Malki menuding itu hanya klaim Netanyahu saja. "Ia seorang pembohong," kata Malki kepada Faisal Assegaf dari Tempo, Kamis (9/12). Berikut penuturannya dalam wawancara khusus di sela pertemuan Forum Demokrasi Bali III di lobi Hotel Westin, Nusa Dua, Bali.:

Apakah Presiden Mahmud Abbas mengharapkan pengakuan terbuka dari Indonesia terhadap Negara Palestina seperti yang dibuat Brasil dan Argentina?

Tidak perlu, pemerintah Indonesia telah mengakui negara Palestina sejak 1988. Kami sudah memperoleh pengakuan penuh dan kedutaan besar kami disebut Kedutaan Besar Negara Palestina. Kami telah mendapatkan pengakuan dari 108 negara termasuk Indonesia. Kami ingin mengupayakan jumlah negara yang memberikan pengakuan segera bertambah.

Advertising
Advertising

Seberapa penting pengakuan dari Brasil dan Argentina?

Sangat penting karena waktunya sangat tepat. Sekaranglah saatnya bagi masyarakat internasional, khususnya PBB, untuk mengakui Negara Palestina. Brasil dan Argentina adalah negara besar secara demokrasi, ekonomi, dan politik. Pengakuan mereka akan memuluskan jalan bagi negara-negara lain di Amerika Latin untuk memberikan pengakuan serupa. Pengakuan Brasil dan Argentina juga memberikan tekanan bagi Amerika Serikat dan Israel. Jika banyak negara sudah mengakui Negara Palestina, maka penggunaan veto oleh Amerika di Dewan Keamanan menjadi sesuatu yang sangat memalukan. Kami akan meminta negara-negara Amerika Latin lain, seperti Uruguay, Paraguay, Ekuador, dan Cile mengikuti jejak Brasil dan Argentina.

Apakah Abbas serius dengan ancamannya membubarkan Otoritas Palestina jika perundingan dengan Israel gagal lagi?

Bukan itu yang ia maksudkan. Yang ia katakan sekarang perundingan dengan Israel menemui jalan buntu, kita harus mulai mencari pilihan lain. Kami punya daftar pilihan yang terdiri dari beberapa poin. Pertama, kami akan minta Amerika mengakui negara Palestina. Jika gagal, kami ke Dewan Keamanan PBB. Jika gagal lagi, kami ke Sidang Majelis Umum. Jika itupun gagal, kami minta pembagian wilayah Palestina oleh PBB. Bila semua ini gagal, kami harus mengambil langkah dramatis sehingga Israel bersedia bertanggung jawab atas persoalan Palestina.

Apakah dalam waktu dekat perundingan bisa bergulir lagi?

Tergantung keinginan Israel menerima keputusan masyarakat internasional, yakni membekukan proyek permukiman Yahudi sebelum perundingan dimulai. Sampai kini Israel masih menolak tuntutan itu dan bermusuhan dengan masyarakat internasional. Amerika bertanggung jawab untuk mencari alternatif agar perundingan langsung bisa dimulai lagi. Mereka juga bertanggung jawab mengakhiri penderitaan rakyat Palestina dan mewujudkan Negara Palestina.

Tapi Netanyahu beralasan jika moratorium dilanjutkan rezimnya bisa jatuh?

Tidak ada yang tahu, ini hanya klaimnya saja. Dari pengalaman sebelumnya dengan Netanyahu, ia pembohong. Ia selalu berbohong kepada masyarakat internasional dan bahkan pemerintahan koalisinya. Netanyahu lebih mengedepankan pemerintahan koalisinya terus berdiri ketimbang berunding dengan Palestina. Masyarakat internasional harus menyadari siapa sebenarnya Netanyahu. Netanyahu sebenarnya bisa membentuk koalisi baru dengan Partai Kadima yang lebih kuat dan mendukung perdamaian.

Anda yakin Presiden Barack Obama serius menyelesaikan masalah Palestina?

Yang kami dengar sejauh ini Obama yakin Negara Palestina perlu berdiri. Dalam Sidang Majelis Umum PBB tahun lalu, dia bilang saat berdiri di podium ini tahun depan saya ingin melihat negara anggota baru bernama Palestina. Obama berkomitmen terhadap isu ini dan berusaha agar Negara Palestina terbentuk. Saya berharap ia berupaya lebih keras lagi untuk mencapai tujuan itu.

FAISAL ASSEGAF

Berita terkait

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.

Baca Selengkapnya

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.

Baca Selengkapnya