Belarus Gabung Amerika Kendalikan Stok Uranium

Reporter

Editor

Rabu, 1 Desember 2010 19:53 WIB

Rudal milik Amerika Serikat. AP/ Fairbanks Daily News-Miner, John Wagner
TEMPO Interaktif, Astana -Belarus hari ini berjanji mengeliminasi persediaan uranium yang sangat diperkaya pada tahun 2012, bergabung dengan gerakan Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk mengetatkan kontrol baru atas material yang digunakan dalam bom atom.

Menteri Luar Negeri Belarus Sergei Martynov membuat pengumuman seusai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton di Ibukota Kazakhstan, Astana, dimana mereka berdua hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE).

“Amerika Serikat bermaksud untuk memberikan bantuan teknis dan keuangan untuk mendukung pelaksaan usaha ini secapat mungkin,” ujar Departemen Luar Negeri Amerika dalam sebuah pernyataan usai pertemuan.

Belarus menyatakan akan melengkapi proses itu menjelang KTT Keamanan Nuklir berikutnya, yang akan digelar di Korea Selatan pada tahun 2012. Para pejabat tidak memberikan angka pasti berapa banyak uranium yang sangat diperkaya -yang tersisa dari kolapsnya Uni Soviet pada tahun 1991- yang dimiliki Belarus.

Obama telah memutuskan mengunci penyaluran uranium yang sangat diperkaya dalam empat tahun ke depan sebagai prioritas keamanan utamanya. Amerika memang telah menggelar sebuah KTT global di Washington yang diharapkan untuk menandatangani lebih banyak negara-negara bergabung dalam proyek “perlucutan” material nuklir tersebut.

Reuters | dwi a

Berita terkait

Kualifikasi Piala Dunia, Lloris: Prancis Harus Lebih Agresif

10 Oktober 2017

Kualifikasi Piala Dunia, Lloris: Prancis Harus Lebih Agresif

Kiper timnas Prancis, Hugo Lloris mengatakan timnya harus mengendalikan pertandingan dalam laga terakhir kualifikasi Piala Dunia kontra Belarusia.

Baca Selengkapnya