29 Penambang Selandia Baru Tewas  

Reporter

Editor

Rabu, 24 November 2010 12:54 WIB

Ledakan pertambangan batu bara di Selandia Baru. Foto: dailymail.co.uk
TEMPO Interaktif, Seluruh penambang batu bara, berjumlah 29 orang, yang terperangkap akibat ledakan gas dalam tambang bawah tanah dinyatakan tewas. Demikian pernyataan dari otoritas setempat, Rabu (24/11).

Gary Knowles, Komandan Kepolisian Tasmania, telah menyampaikan kematian para penambang tersebut kepada anggota keluarga mereka.

Para pejabat kepolisian mengatakan, saat operasi penyealamatan dilakukan, tim penyelamat memberikan suplai oksigen ke dalam tambang yang berisi karbon monooksida dan metana karena di dalam tambang bawah tanah kandungan oksigennya sangat sedikit.

Otoritas setempat menambahkan, selain itu mereka memasukkan dua robot militer disertai kamera ke dalam tambang namun mereka tak menemukan tanda-tanda kehidupan kecuali helm salah satu pekerja tambang. Helm tersebut, jelas polisi, dibuang oleh salah seorang dari dua penambang yang berhasil lolos saat ledakan terjadi.

Salah satu robot, Selasa kemarin, sempat rusak. Namun setelah diperbaiki, kini, bisa digunakan kembali, kata Peter Whittall, CEO Pike river Coal yang memiliki kawasan tambang tersebut. Whittall katakan, robot ke tiga masih berada dalam tambang..

Ke-29 penambang yang tewas berusia antara 17 tahun hingga 62 tahun hilang sejak Jumat pekan lalu, ketika sebuah ledakan terjadi di tambang batubara Greymouth. Hampir seluruh pekerja tambang berasal dari Selandia Baru, namun sebagian di antaranya ada yang dari Skotlandia dan Afrika Selatan.

Mereka diperkirakan berada di sekitar kawasan tambang dan kemungkinan masih terperangkap di salah satu area tambang.

Whittall dan Knowles mengatakan potensi ledakan di dalam tambang sangat berbahaya. "Tambang tersebut sangat berbahaya. Anda tak mungkin bisa hidup di dalamnya," ujar Whittall.

Selasa kemarin, pejabat setempat menujukkan rekaman kamera pengawas kepada anggota keluarga penambang dan sejumlah wartawan tentang ledakan tambang yang terjadi Jumat lalu. Selama beberapa menit, video tersebut merekam debu berterbangan dan kamera tertutup asap putih yang keluar dari terowongan sebelum terjadi ledakan besar.

"Video menujukkan gambar telah terjadi ledakan dan berlangsung lama," kata Whittall.

Dia lanjutkan, video itu merekam gambar dari jarak 2,5 kilomter dari pusat ledakan. Menurut beberapa pejabat yang berwenang, rekaman gambar itu sengaja ditunjukkan kepada anggota keluarga dan wartawan sebagai suatu ilustrasi bahwa "betapa bahayanya memasuki kawasan tambang," katanya.

CNN | CHOIRUL

Berita terkait

Kenalkan, Calon Wakil Rakyat Selandia Baru Pertama Berdarah Asia

11 Juli 2017

Kenalkan, Calon Wakil Rakyat Selandia Baru Pertama Berdarah Asia

Wetex Kang,keturunan Cina Malaysia ini akan berjuang menjadi wakil rakyat Selandia Baru melalui Partai Maori

Baca Selengkapnya

Akibatkan 16 Penerbangan Ditunda, Anjing Terlatih Ditembak Mati  

17 Maret 2017

Akibatkan 16 Penerbangan Ditunda, Anjing Terlatih Ditembak Mati  

Polisi Selandia Baru menembak mati anjing terlatih setelah terlepas dan mengakibatkan 16 penerbangan ditunda.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Akui Hak Hukum Sungai Milik Suku Maori  

16 Maret 2017

Selandia Baru Akui Hak Hukum Sungai Milik Suku Maori  

Parlemen Selandia Baru memberikan hak hukum yang sama seperti manusia kepada Sungai Whagnganui, sungai sakral yang sangat dihormati masyarakat adat Maori.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Tawarkan Liburan Gratis Bagi Pencari Kerja  

2 Maret 2017

Selandia Baru Tawarkan Liburan Gratis Bagi Pencari Kerja  

Pemerintah Selandia Baru tawarkan liburan gratis bagi para
pencari kerja dari seluruh dunia untuk membantu pengembangan
industri teknologi

Baca Selengkapnya

Obyek Misterius Mirip Monster Terdampar di Selandia Baru  

13 Desember 2016

Obyek Misterius Mirip Monster Terdampar di Selandia Baru  

Sebuah obyek misterius ditemukan terdampar di Pantai Muriwai, Auckland, Selandia Baru.

Baca Selengkapnya

Bermata Sipit, Sistem Paspor Online Selandia Baru Menolaknya

9 Desember 2016

Bermata Sipit, Sistem Paspor Online Selandia Baru Menolaknya

Seorang pria kelahiran Taiwan yang merupakan warga Selandia Baru bingung karena sistem aplikasi paspor online menolak aplikasinya lantaran matanya dianggap tidak terbuka.

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Mengundurkan Diri demi Istri dan Anak  

5 Desember 2016

PM Selandia Baru Mengundurkan Diri demi Istri dan Anak  

Perdana Menteri Selandia Baru John Key mengumumkan bahwa dia segera mengundurkan diri dari jabatannya demi istri dan dua anaknya.

Baca Selengkapnya

Gempa 7,8 Skala Richter Guncang Selandia Baru, Dua Orang Tewas

14 November 2016

Gempa 7,8 Skala Richter Guncang Selandia Baru, Dua Orang Tewas

Gempa menyebabkan tsunami setinggi 2 meter di Kaikoura, pantai timur Pulau Selatan.

Baca Selengkapnya

Wow, Merpati Ternyata Bisa Membaca!

23 September 2016

Wow, Merpati Ternyata Bisa Membaca!

Penelitian terbaru di Selandia Baru membuktikan bawah burung merpati bisa diajarkan membaca dan mengenali kata sama seperti manusia dan monyet.

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Puji Pekerja Migran, Kritik Pekerja Lokal  

7 September 2016

PM Selandia Baru Puji Pekerja Migran, Kritik Pekerja Lokal  

PM Selandia Baru John Key akan mendatangkan lebih banyak pekerja migran karena cara kerjanya lebih baik dibanding pekerja lokal yang pemalas dan pecandu narkoba.

Baca Selengkapnya