Afrika Sambut Gembira Pesan Paus Soal Kondom  

Reporter

Editor

Selasa, 23 November 2010 20:13 WIB

Poster seruan penggunaan kondom di Afrika Selatan. AP/Schalk van Zuydam
TEMPO Interaktif, Nairobi -Saran menakjubkan dari Paus Benediktus XVI bahwa kondom dapat dipakai dalam situasi terbatas telah menarik perhatian Afrika, yang mempunyai lonjakan besar penganut Katolik dan tengah menghadapi amuk pandemi HIV.

Dari para pemimpin gereja hingga aktivis AIDS, banyak penduduk Afrika yang menyambut pesan Paus bahwa kondom bisa dibenarkan secara moral dalam beberapa kasus, seperti dalam hal prostitusi laki-laki untuk mencegah meruyaknya penularan HIV. Sebagian orang tak setuju dengannya.

Lebih dari 20 juta warga seantero Afrika telah terinfeksi virus HIV -lebih besar dari seluruh dunia bila digabungkan. Setengah juta lebih orang menjadi tertular saban tahun di Afrika Selatan saja.

“Saya bilang hidup buat Paus Benediktus,” seru Linda-Gail Bekker, Kepala Eksekutif Yayasan HIV Desmond Tutu Afrika Selatan, hari ini. Dia bilang pernyataan Sang Paus mungkin membuat banyak orang yang berisiko tertular HIV “untuk mengadopsi sebuah strategi gaya hidup simpel untuk melindungi mereka sendiri”.

Sello Hatang, juru bicara untuk Yayasan Nelson Mandela, antusias atas pesan Paus, dengan mengatakan “penggunaan kondom adalah esensial dalam perang melawan HIV”.

Ketika beberapa pemimpin gereja di Afrika menolak pendekatan baru dan lainnya bilang mereka menunggu komunike resmi gereja, Uskup Valentine Seane, pemimpin 70 ribu umat Katolik Botswana, mengatakan dirinya terbuka atas ide penggunaan kondom.

AP | dwi a

Berita terkait

Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

13 Agustus 2017

Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya mengatakan 24 orang telah ditembak mati oleh polisi sejak Selasa, hari pemilihan umum

Baca Selengkapnya

Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

1 Februari 2017

Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

Joy Wangari, murid kelas III Sekolah Dasar Mukandamia Solio, Kenya, tewas setelah dipukuli guru dan teman sekelas karena tak bisa membaca.

Baca Selengkapnya

Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

28 Januari 2017

Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

Keterangan al-Shabab kepada Reuters tersebut dibantah angkatan bersenjata Kenya.



Baca Selengkapnya

Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

28 Oktober 2016

Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

Motif penyerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat itu belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

13 Juli 2016

Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

Selama di pengungsian, Malala mengingatkan para remaja perempuan agar menempuh pendidikan 12 tahun.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

19 Februari 2016

Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

Kepala intelijen Al-Shahab Mahad Mohammed Karatey, berstatus sebagai seorang teroris, tewas terbunuh dalam sebuah serangan udara oleh militer Kenya.

Baca Selengkapnya

Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

21 Januari 2016

Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

Salah Farah, seorang muslim warga Kenya, menolak permintaan milisi al Shabaab memisahkan diri dari penumpang bus beragama Kristen. Ia pun tewas.

Baca Selengkapnya

Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

22 Desember 2015

Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

Kaum muslim berdiri bersama umat Kristen dan menantang penyerang membunuh mereka semua atau pergi meninggalkan mereka.

Baca Selengkapnya

50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

3 September 2015

50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

Serangan adalah upaya balas dendam kematian tujuh orang sipil oleh militer Uganda dalam upacara pernikahan di Kota Merka.

Baca Selengkapnya

Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

17 Juli 2015

Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

Kampanye mereka bertajuk "22 Hari Jalan Perdamaian".

Baca Selengkapnya