"Teriakan Ceria itu Menjadi Teriakan Menakutkan"  

Reporter

Editor

Selasa, 23 November 2010 10:41 WIB

Insiden Festival Air di Kamboja. Sebanyak 339 tewas salam insinden ini.
TEMPO Interaktif, Phnom Penh -Petaka itu terjadi di atas sebuah jembatan. Di tengah gegap gempita festival air di Kamboja, sebanyak 339 orang tewas akibat terinjak-injak, sebagian lagi tenggelam karena terjun dari jembatan pada kemarin malam. "Ini peristiwa paling mengerikan setelah rezim Pol Pot," kata Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.

Salah seorang saksi mata, warga negara Australia, Sean Ngu yang tengah mengunjungi keluarganya di Phnom Penh melihat tragedi ini dari jarak 30 meter. "Ketika itu saya berada di taman, kira-kira 30 meter dari jembatan," kata Ngu. "Saya melihat orang-orang bersuka ria merayakan festival, tapi tiba-tiba teriakan ceria itu menjadi teriakan yang menakutkan."

Ngu melihat, terlalu banyak orang yang berada di jembatan itu. Mereka yang di tengah semakin terdesak. Sampai akhirnya, mereka yang berada di tengah terhimpit dan jatuh. Mereka yang jatuh, kata Ngu, terinjak-injak. Karena panik dan terdesak, lebih dari 50 orang lompat dari jembatan.

Sebagian lainnya, lanjut Ngu, mencoba memanjat jembatan dan menarik kabel listrik. Akibatnya, mereka kena setrum. Insiden ini pun semakin membuat panik. "Sangat kacau, tidak ada yang tahu apa yang harus diperbuat," kata Ngu.

Namun, kata Ngu, polisi dan tentara langsung datang. Begitu juga dengan beberapa ambulans. Bahkan Perdana Menteri dan istrinya juga datang ke lokasi kejadian.

Menurut pemerintah Kambija, sebanyak 339 orang meninggal dan 410 orang luka. Namun angka ini diperkirakan terus bertambah. Insiden ini terjadi di sebuah jembatan yang menghubungkan kota Phnom Penh dan pulau Berlian. Sebagian besar korban terjepit akibat berdesakkan, terinjak-injak dan sebagian lagi tenggelam karena panik kemudian terjun dari jembatan.

Kepanikan terjadi usai konser di Pulau Berlian, ketika itu ribuan massa hendak menyaksikan balapan perahu di Sungai Tonle Sap yang merupakan acara utama salah satu festival paling populer di Kamboja. Aksi dorong mendorong terjadi di jembatan menuju Pulau Berlian.

"Tiba-tiba semua orang panik, orang-orang mulai lari dan terjun dari jembatan, semua berteriak," kata saksi mata bernama Kruon Hay. Kruon mengaku sempat terjatuh, beruntung dia ditarik oleh seseorang.

Menurut juru bicara pemerintah, Khieu Kanharith, belum jelas benar pemicu insiden ini. Namun beberapa saksi, kata dia, menyebutkan ada rumor yang menyebar dengan cepat bahwa jembatan tidak aman dan tidak stabil. Sehingga ribuan massa pun panik.

Dari laporan media lokal, korban tewas terus bertambah. Lebih dari 400 orang tewas. Dari jumlah itu, sebanyak 240 di antaranya perempuan. Diperkirakan 1.000 orang mengalami luka dalam tragedi ini.

BBC | XINHUA | POERNOMO GR

Berita terkait

Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi

7 September 2017

Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen minta semua warga asing tidak iri dirinya menjadi perdana menteri terlama di dunia.

Baca Selengkapnya

Janda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya

21 Juli 2017

Janda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya

Khim Hang, wanita Kamboja berusia 74 tahun ini percaya anak sapi itu adalah reinkarnasi suaminya yang wafat setahun lalu

Baca Selengkapnya

Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

11 Mei 2017

Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen mengancam perang saudara akan terjadi jika partainya tidak menang pemilu.

Baca Selengkapnya

Selebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi

29 April 2017

Selebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi

Selebritas Kamboja ini dilarang tampil selama setahun gara-gara terlalu seksi.

Baca Selengkapnya

Kamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu

28 Maret 2017

Kamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu

Pemerintah Kamboja mengeluarkan aturan larangan ekspor air susu ibu (ASI) dan menghentikan pengirimannya ke perusahaan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Tak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui  

25 Februari 2017

Tak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui  

Seorang pria di Kamboja dihukum 2 tahun penjara gara-gara mengancam akan membunuh pemimpin negara itu lewat Facebook.

Baca Selengkapnya

Chevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja

14 Februari 2017

Chevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja

Pengadilan AS mengeluarkan surat paksa (subpoena) agar Chevron membuka rekaman CCTV tentang tewasnya aktivis Kamboja, Kem Ley.

Baca Selengkapnya

Yuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini

10 Februari 2017

Yuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini

Dengan moto "Mengantar Anda berkeliling bersama pengendara muda dan cantik," Moto Girl Tour kini menjadi salah satu usaha wisata di Kamboja

Baca Selengkapnya

Kamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia

7 Januari 2017

Kamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia

Dua perusahaan Cina sepakat membangun menara kembar 133 lantai atau 560 meter di Phnom Penh.

Baca Selengkapnya

Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup

23 November 2016

Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup

Pengadilan Kamboja yang didukung PBB membatalkan banding oleh dua mantan pemimpin Khmer Merah Nuon Chea dan Khieu Samphan.

Baca Selengkapnya