Pemimpin Palestina Berkukuh Soal Dihentikannya Pemukiman
Reporter
Editor
Senin, 22 November 2010 07:57 WIB
Mahmoud Abbas. REUTERS/Ammar Awad
TEMPO Interaktif, Yerusalem - Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, Ahad (21/11), bahwa apapun proposal Amerika Serikat untuk memulai perundingan Israel-Palestina harus memasukkan sebuah penghentian seluruh pembangunan pemukiman Yahudi, termasuk di Yerusalem Timur.
Belum jelas benar apakah posisi Abbas, yang konsisten dengan kebijakan Palestinanya, bisa menggagalkan penyelesaian yang diusulkan bahwa Amerika berharap akan mengarah pada pembukaan kembali negoisasi. Di masa lalu, para pihak telah menemukan cara untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ini.
Berbicara kepada wartawan di Kairo setelah pertemuan dengan Presiden Mesir Hosni Mubarak, Abbas bilang ia belum menerima proposal resmi Amerika mengenai proses perdamaian, tetapi bahwa negoisasi akan berlangsung, "harus mengandung penghentian sepenuhnya pemukiman di seluruh tanah-tanah Palestina, pertama dan terutama di Yerusalem." Ucapannya diungkapkan oleh kantor berita resmi Palestina, Wafa.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.