45 Juta Warga Amerika Sakit Jiwa

Reporter

Editor

Sabtu, 20 November 2010 06:00 WIB

AP/Kiichiro Sato
TEMPO Interaktif, Negara adi kuasa tapi 20 persen penduduknya sakit jiwa. Inilah fakta terbaru tentang Amerika Serikat. Berdasarkan hasil penelitian yang dikeluarkan Badan Kesehatan Jiwa dan Penyalahgunaan Obat Amerika Serikat (SAMHSA), Kamis lalu, lebih dari 45 juta orang atau 20 persen penduduk di negara yang dipimpin Presiden Barack Obama itu menderita berbagai penyakit jiwa tahun lalu.

Dari jumlah itu, SAMHSA mengungkapkan, 11 juta orang menderita penyakit jiwa yang serius. Masih berdasarkan hasil survei itu, penyakit ini ternyata lebih banyak diderita anak muda berumur 18-25 tahun. Jumlahnya hingga 30 persen atau satu dari lima pemuda menderita penyakit jiwa. Tapi, yang lebih menyedihkan, sebagian besar penderita tidak mendapat pengobatan atau perawatan. Adapun penderita dari kelompok umur 50 tahun ke atas hanya berjumlah 13,7 persen.

Hasil penelitian ini sekaligus mengungkapkan bahwa jumlah penderita penyakit jiwa meningkat 19,5 persen pada 2009 dibanding tahun sebelumnya. Terungkap juga bahwa penyakit ini ternyata lebih banyak menghinggapi kaum Hawa, yakni 23,8 persen, dibanding laki-laki, yang hanya 15,6 persen.

Penyakit jiwa ini disebabkan oleh berbagai macam hal. Namun penyebab utama umumnya adalah depresi, terutama di kalangan penganggur. Di sisi lain, pengangguran berarti kehilangan asuransi kesehatan, menurut SAMHSA, sehingga penderita harus memperoleh pengobatan dan perawatan.

Petugas SAMHSA, Pamela Hyde, mengatakan, berdasarkan hasil penelitian, sejumlah penderita tidak memperoleh bantuan apa yang mereka perlukan, dan tak memiliki peluang mencegah penyakit tersebut. Menurut Hyde, jika penyakit ini dibiarkan, alias tidak diobati, akan menimbulkan berbagai macam masalah baru yang tidak hanya membawa dampak luar biasa bagi individu, tapi juga bagi masyarakat dan keluarga. Beberapa masalah yang bisa timbul adalah konflik keluarga, kehilangan efisiensi, bunuh diri, penyiksaan badan, dan kecacatan.

Lebih jauh, survei kesehatan jiwa yang diselenggarakan tahun lalu itu juga mengungkapkan catatan tingkat pengangguran, di mana 2009 merupakan tahun terjadinya pemutusan hubungan kerja besar-besaran yang disebabkan oleh melemahnya ekonomi. Survei itu juga memperlihatkan bahwa 6,1 juta pemuda yang sakit mental tahun lalu tidak mendapat perawatan, dan 42,5 persen dari mereka mengatakan hal ini karena mereka tak bisa mengusahakannya. Hanya 64 persen dari penderita berumur 18 tahun dan ke atas yang bisa terobati pada 2009, bandingkan dengan 71 persen pada tahun sebelumnya.

TREND | REUTERS | WASHINGTON POST | SUNARIAH

Berita terkait

Hasil Australian Open 2024: Aryna Sabalenka Pertahankan Gelar, Kalahkan Zheng Qin Wen di Final

27 Januari 2024

Hasil Australian Open 2024: Aryna Sabalenka Pertahankan Gelar, Kalahkan Zheng Qin Wen di Final

Dengan menjuarai Australian Open 2024, Aryna Sabalenka memenangi dua dari tiga final Grand Slam dalam rentang waktu 13 bulan.

Baca Selengkapnya

Hasil Australian Open 2024: Singkirkan Coco Gauff, Aryna Sabalenka Kembali Capai Babak Final

25 Januari 2024

Hasil Australian Open 2024: Singkirkan Coco Gauff, Aryna Sabalenka Kembali Capai Babak Final

Lolos ke final Australian Open 2024, Aryna Sabalenka samai rekor Serena Williams.

Baca Selengkapnya

Hasil Australian Open 2024: Coco Gauff Melaju ke Babak Kedua, Marketa Vondrousova Tersingkir

15 Januari 2024

Hasil Australian Open 2024: Coco Gauff Melaju ke Babak Kedua, Marketa Vondrousova Tersingkir

Coco Gauff akan bertemu rekan senegaranya Caroline Dolehide di babak kedua Australian Open 2024.a

Baca Selengkapnya

Jelang Tampil di Australian Open 2024, Emma Raducanu Melihat Peluang Kembali ke Puncak

12 Januari 2024

Jelang Tampil di Australian Open 2024, Emma Raducanu Melihat Peluang Kembali ke Puncak

Emma Raducanu akan menghadapi Shelby Rogers dari Amerika Serikat di babak pertama Australian Open 2024.

Baca Selengkapnya

Emma Raducanu Lolos ke Babak Utama Australian Open 2024

3 Januari 2024

Emma Raducanu Lolos ke Babak Utama Australian Open 2024

Absennya sejumlah pemain membuka tempat bagi Emma Raducanu di undian utama Australian Open 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Emma Raducanu, Petenis Inggris yang akan Berlaga di Auckland Classic

1 Januari 2024

Mengenal Emma Raducanu, Petenis Inggris yang akan Berlaga di Auckland Classic

Emma Raducanu merasa terlahir kembali setelah pulih dari cedera. Petenis muda ini mesti rehat setelah operasi pergelangan kaki dan tangan

Baca Selengkapnya

Lama Tenggelam Seusai Bikin Kejutan di US Open 2021, Emma Raducanu Kini Merasa Terlahir Kembali

1 Januari 2024

Lama Tenggelam Seusai Bikin Kejutan di US Open 2021, Emma Raducanu Kini Merasa Terlahir Kembali

Setelah 8 bulan absen, Emma Raducanu merasa bersemangat memulai musim baru yang akan diawali di ASB Classic di Auckland.

Baca Selengkapnya

Kembali dari Cedera, Emma Raducanu Merasa Terlahir Kembali

30 Desember 2023

Kembali dari Cedera, Emma Raducanu Merasa Terlahir Kembali

Emma Raducanu harus bertanding dari babak kualifikasi di Australian Open 2024.

Baca Selengkapnya

Coco Gauff Mencorong di US Open 2023, Apa Kabar Emma Raducanu yang Menjadi Sensasi pada 2021?

18 September 2023

Coco Gauff Mencorong di US Open 2023, Apa Kabar Emma Raducanu yang Menjadi Sensasi pada 2021?

Bulan ini, Coco Gauff menjadi sensansi dunia tenis setelah menjuarai US Open 2023. Lantas apa kabar Emma Raducanu, remaja yang juara pada 2021?

Baca Selengkapnya

Novak Djokovic Capai Rekor 24 Gelar Margaret Court di US Open 2023: Saya Ingin Jadi Yang Terbaik

11 September 2023

Novak Djokovic Capai Rekor 24 Gelar Margaret Court di US Open 2023: Saya Ingin Jadi Yang Terbaik

Novak Djokovic berhasil menyabet gelar US Open 2023 setelah mengalahkan Daniil Medvedev.

Baca Selengkapnya