TEMPO Interaktif, Yokohama-Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama menyambut baik kebebasan pejuang demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi kemarin. "Amerika menyambut kebebasan yang panjang ini," ujarnya.
Selain menyambut baik, Obama mengatakan Suu Kyi seorang pahlawan. "Dan dia adalah pahlawan saya," kata Obama di Yokohama, Jepang.
Aung San Suu Kyi, kemarin dibebaskan dari tahanan rumah oleh junta militer. Tersenyum sambil melambaikan tangan, peraih Hadiah Nobel itu tampak keluar dari rumah, menemui pendukungnya.
Sorak-sorai berhamburan dari ribuan pendukungnya, yang telah menunggu di luar rumah. Sudah beberapa hari mereka menunggu pembebasan perempuan mungil itu dan mereka benar-benar lega, kemarin, setelah menyaksikan Suu Kyi keluar dari rumah tempatnya terpenjara selama lebih dari 20 tahun.
Meski telah bebas, kata Obama, tidak bisa menghapus fakta Suu Kyi dan para oposisi selama ini dibungkam secara sistematis. Suu Kyi juga ditolak untuk masuk ke dalam proses politik. "Namun dia dengan berani dia terus melawan dan berjuang untuk demokrasi, perdamaian dan perubahan di Burma," ujar Obama.
Menurut Obama, Suu Kyi adalah pahlawannya, sumber inspirasi bagi perjuangan hak asasi manusia di Burma dan seluruh dunia.
Suu Kyi merupakan ikon demokrasi Burma. Sepanjang hampir 21 tahun ia habiskan sebagai tahanan rumah, karena aktivitasnya memperjuangkan demokrasi di negaranya.
Terakhir, ia dinyatakan bersalah dan menjadi tahanan rumah pada Agustus tahun lalu, setelah seorang warga Amerika ketahuan menyelinap masuk ke rumahnya di Rangoon. Aksi nekat warga Amerika itu membuat Suu Kyi, yang seharusnya sudah bebas, terpaksa menjalani lagi 18 bulan kurungan rumah. Kemarin masa penahanannya berakhir dan junta membebaskannya.
AP | POERNOMO GR
