Aung San Suu Kyi Kalah Lagi

Reporter

Editor

Kamis, 11 November 2010 16:43 WIB

Aung San Suu Kyi. AP/Khin Maung Win
TEMPO Interaktif, Yangon-Pejuang Demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi menelan kekalahan di pengadilan banding khusus. Pengadilan ini menetapkan hukuman yang sama atas putusan yang lalu.

Sebelumnya, Suu Kyi dihukum 18 bulan karena melanggar hukum setelah menyusupkan warga Amerika Serikat John Yetaw yang berenang ke rumahnya Mei tahun lalu.

"Pengadilan menolak banding kami," kata pengacara Suu Kyi, Nyan Win kepada kantor berita AP pada Kamis (11/11). "Putusan ini membuktikan sistem hukum di negara ini," lanjut Nya Win.

Suu Kyi telah menjalani hukuman sebagai tahanan politik sejak tahun 1990, setelah kemenangannya dalam pemilihan umum demokratis yang tidak diakui oleh junta militer. Mulanya ia ditahan di penjara Insein, Yangoon, namun sejak 1996 dibebaskan menjadi status tahanan rumah hingga sekarang.

Seharusnya ia bebas pada bulan Mei lalu, namun statusnya diperpanjang karena dianggap melanggar aturan tahanan rumah, atas kasus masuknya seorang warga Amerika Serikat, John William Yettaw, ke dalam rumahnya tanpa diundang.

Atas kasus ini Suu Kyi mendapat perpanjangan tahanan rumah lagi, dan Yettaw mendapat tujuh tahun hukuman penjara, namun Yettaw kemudian dibebaskan dua pekan lalu atas lobi pemerintah Amerika Serikat.

Namun pemerintah Myanmar berjanji membebaskan Suu Kyi pada 13 November. Anak bungsu Suu Kyi juga telah mendapat visa ke Myanmar. Selama 10 tahun, Kim Aris, anak Suu Kyi tidak bertemu ibunya. Dia menetap di Inggris.

Nyan Win yakin, Suu Kyi dibebaskan Sabtu besok. "Tidak dasar hukum yang bisa memperpanjang lagi masa penahanannya," kata Nyan Win.
AP | POERNOMO GR

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya