Dunia Waspadai Bom Parsel

Reporter

Editor

Sabtu, 6 November 2010 08:37 WIB

Angela Merkel. REUTERS/Ralph Orlowski
TEMPO Interaktif, Berlin-Lampu mesin pemindai itu tak lelah berkedip disertai jeritan. Tanpa berpikir panjang, petugas di kantor Kanselir Jerman Angela Merkel pun segera mengontak tim penjinak bom. Benar saja, di dalam kardus karton cokelat yang dikirim dari kantor Departemen Ekonomi, Jalan Nikis 57, Syntagma, Yunani, itu tak cuma berisi buku-buku, tapi juga bom berbahan peledak yang sulit dideteksi, PETN.

Selasa lalu, kantor Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin pun sontak heboh. Beruntung prosedur pemeriksaan di kantor pemerintah amat ketat, sehingga paket tidak sempat dibuka sendiri oleh Merkel. Lebih beruntung lagi karena pada hari itu Merkel sedang melawat ke Brussel, Belgia. Namun, sejak kejadian itu, pemerintah Jerman menggelar pemeriksaan superketat terhadap paket-paket yang tiba di bandaranya.

"Dugaan sementara, pelakunya kelompok ekstremis kiri Komplotan Sel Api," kata
Kepala Polisi Kriminal Jerman Joerg Ziercke kepada Tempo. Komplotan ini terdiri atas para pemuda berumur 21-30 tahun. Komplotan ini pula yang diduga mengirim paket ke Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi. Beruntung bom itu meledak setibanya di Bandara Bologna pada Rabu lalu. Bom itu diangkut pesawat kargo TNT dari Athena, Yunani.

Polisi bandara Yunani, yang bekerja 48 jam memeriksa lebih dari 1.000 paket, menemukan 11 paket bom lagi, yang ditujukan ke berbagai kantor perwakilan asing di Yunani dan negara-negara Eropa lainnya. Paket berisi bom juga ditemukan polisi bandara Yunani di dalam pesawat menuju Paris, Prancis. Paket itu ditujukan kepada Presiden Prancis Nicolas Sarkozy serta kantor Pengadilan Tinggi Uni Eropa dan kantor polisi Eropa, Europol, di Luksemburg.

Lima paket lainnya sudah terkirim ke Kedutaan Besar Cile, Swiss, Belanda, Jerman, dan Rusia. Di Kedutaan Besar Swiss, paket dilempar ke luar dan meledak di halaman. Inggris juga menemukan dua paket bom dari Yaman, yang salah satunya ditujukan ke sinagoge Yahudi di Chicago, Amerika Serikat. "Paket bom yang sampai ke Jerman adalah rangkaian serial kiriman paket lainnya di Eropa," kata Perdana Menteri Yunani Georgious Papandreou.

Polisi Yunani mengaku sudah menahan dua dari lima pemuda yang dicurigai terlibat dalam komplotan itu. Mereka yang ditahan adalah Panayotis A., 22 tahun, dan Gerassimos T., 24 tahun, yang merangkai paket-paket bom itu. Ketika digerebek, seorang di antaranya mengenakan jaket antipeluru dan lainnya bersenjatakan pistol. Namun intelijen Barat punya tersangka lain: Al-Qaidah Jazirah Arab yang bermarkas di Yaman.

"Al-Qaidah masih berstatus perang dengan Amerika Serikat dan Barat," ujar Deputi Penasihat Keamanan Nasional John Brennan. Telunjuk mengarah ke Anwar Al-Maliki dan Ibrahim Hassan Al-Asiri, otak pelbagai serangan bom dan pentolan Al-Qaidah Jazirah Arab. "Kelompok teroris ini selalu berusaha mencari celah sistem keamanan dan menghancurkannya."

Karena itu, kemarin ahli-ahli keamanan penerbangan di Amerika Serikat dan Eropa bertemu untuk mengantisipasi celah dalam sistem pengawasan guna mengantisipasi parsel-parsel berisi bom yang berasal dari Yaman dan Yunani. Maklum saja, ada 26 juta ton kargo tahun lalu yang dikirim ke pelbagai belahan dunia via perusahaan kargo, seperti FedEx, UPS, atau TNT. "Eropa mesti bekerja sama melawan terorisme," kata Kanselir Merkel.

AP | REUTERS | ANDREE PRIYANTO | SRI PUDYASTUTI (BERLIN)





Berita terkait

Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

24 Januari 2021

Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

Bergabung dengen Grup Lion Air pada 2000, Achmad Luthfie menjabat sebagai Direktur Utama Batik Air sejak 2013.

Baca Selengkapnya

Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang

17 Januari 2016

Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang

Pelakunya dibebaskan polisi karena perbuatannya dianggap tidak memenuhi unsur pidana.

Baca Selengkapnya

Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang  

29 April 2015

Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang  

"Terlepas itu bercanda atau tidak, itu kami anggap sebagai ancaman penerbangan," ujar Head of Corporate Secretary Lion Air Kapten Dwiyanto Ambarhidayat.

Baca Selengkapnya

Teror Bom Batik Air: Saat Koper Itu Dibuka, Rupanya Ada...  

18 April 2015

Teror Bom Batik Air: Saat Koper Itu Dibuka, Rupanya Ada...  

Pesawat Batik Air BTK 6171 rute Ambon-Jakarta sempat mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros.

Baca Selengkapnya

Polisi Lacak Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air

18 April 2015

Polisi Lacak Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air

Kepolisian Resor Maros melacak keberadaan pengirim pesan singkat alias SMS yang mengabarkan ada bom di dalam pesawat Batik Air.

Baca Selengkapnya

Penumpang Batik Air yang Diancam Bom Sudah Tiba di Jakarta  

17 April 2015

Penumpang Batik Air yang Diancam Bom Sudah Tiba di Jakarta  

Penumpang Batik Air yang diteror bom tidak menerima kompensasi keterlambatan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Ancaman Bom di Batik Air  

17 April 2015

Kronologi Ancaman Bom di Batik Air  

Di dalam pesawat Batik Air terdapat 122 orang, termasuk 6 kru dan pilot.

Baca Selengkapnya

Batik Air Dinyatakan Aman dari Bom  

17 April 2015

Batik Air Dinyatakan Aman dari Bom  

Polisi melacak pengirim pesan singkat berisi ancaman bom di dalam pesawat Batik Air rute Ambon-Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Telusuri Teror Bom Batik Air

17 April 2015

Polisi Masih Telusuri Teror Bom Batik Air

Polri belum mendapatkan laporan detail mengenai ancaman bom tersebut.

Baca Selengkapnya

Ada Teror Bom, Batik Air Ganti Pesawat  

17 April 2015

Ada Teror Bom, Batik Air Ganti Pesawat  

Secara psikologis memang harus ganti pesawat.

Baca Selengkapnya