TEMPO Interaktif, Riyadh:Sedikitnya lima orang tewas dan seratus orang lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa bom bunuh diri yang terjadi sebelah barat ibu kota Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (8/11) tengah malam waktu setempat. Tiga warga Lebanon, satu warga Sudan, dan satu warga India, ujar seorang pejabat senior Arab Saudi yang tidak mau disebutkan namanya. Dia menambahkan, sampai sejauh ini 99 orang lainnya mengalami luka-luka. Ledakan itu sendiri terjadi di Kompleks Al-Muhaya, sebuah pusat perdagangan di sebelah barat Riyadh. Peristiwa ini terjadi setelah pihak Amerika Serikat mensinyalir adanya ancaman serangan teroris di negara petro dolar tersebut.Seorang pejabat keamanan negara itu menyebutkan, ledakan yang terjadi merupakan peristiwa bom bunuh diri. Sebuah mobil dipenuhi dengan bahan peledak berhasil menembus benteng kompleks yang dikelilingi blok semen, jelas dia. Namun pejabat itu tidak bisa menyebutkan berapa orang yang melakukan aksi bom bunuh diri tersebut. Pejabat lainnya menduga aksi tersebut dilakukan oleh jaringan Al-Qaidah. Metode peledakan bom sama dengan yang digunakan pengeboman 12 Mei lalu, kata pejabat yang tidak bersedia menyebutkan jati dirinya tersebut.Dalam peristiwa 12 Mei lalu, ledakan terjadi di tiga kompleks pemukiman di ibu kota Riyadh. Ledakan bom itu telah menewaskan sebanyak 35 orang. Seorang saksi mata yang bernama Muhammad Saleh al-Muhaya mengatakan sekelompok orang bersenjata yang mengendarai sebuah jeep polisi dari atas bukit menembaki para penjaga kompleks. Pemilik kompleks al-Muhaya tersebut menduga mobil itu dicuri dari pihak keamanan. AFP/Faisal - Tempo News Room
Berita terkait
Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi
9 menit lalu
Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi
Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.