Sejumlah anggota Brimob Polresta Solo sedang berpatroli melintas di pusat perbelanjaan dan pertokoan perhiasan Jl. Coyudan, Solo, Rabu (25/8). Kegitaran tersebut sebagai upaya peningkatan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan aktifitas bisnis menjelang Lebaran seiring dengan peningkatan frekwensi kriminalitas yang terjadi akhir-akhir ini. Tempo/Andry Prasetyo.
TEMPO Interaktif, Sanaa -Pengadilan Yaman di Ibukota Sanaa hari ini menjatuhkan hukuman mati kepada seorang pembuat bom al Qaidah yang bilang kepada hakim telah “hilangnya” negara itu di tangan militan yang bersembunyi di bagian selatan negeri yang menjadi target serangan-serangan udara.
Saleh al-Shawish ditangkap pada Januari lalu dan jaksa mengatakan dia mengkhususkan diri pada bahan peledak kala berlatih dengan para militan jihad di Afganistan.
Yaman berusaha memadamkan kebangkitan sebuah cabang jejaring al Qaidah di negeri itu yang telah meningkatkan serangan mereka terhadap target-target Barat maupun pemerintah, tetangganya pengekspor minyak top, Arab Saudi.
Shawish mengakui keterlibatanny dalam al Qaidah elama sesi-sesi sidang, hakim bilang vonis dijatuhkan termasuk karena serangan-serangan pria itu ke instalasi minyak, basis militer dan pos perbatasan. Dalam dakwaan disebutkan Shawish punya spesilisasi mengebom gedung dan menyiapkan para bomber.
“Dia milik al Qaidah dan membunuh terhadap sejumlah orang tak bersalah dan merusak status Yaman dan kepentingan-kepentingan ekonomi,” ujar hakim. “Ganjaran atas semua ini adalah hukuman mati.”