TEMPO Interaktif, Napyiday -Myanmar tidak akan mengizinkan siapapun pengamat pemilu asing atau media internasional masuk ke negara itu untuk pemilihan umum pertama dalam dua dekade. Demikian disebutkan komisi pemilu Myanmar hari ini di Ibukota Naypyiday.
“Mengenai pengamat asing untuk datang ke sini, negara kami sudah memiliki banyak pengalaman dalam pemilu,” ujar Thein Soe, Ketua Komisi Pemilihan negara itu.
Dia mengatakan para diplomat asing dan perwakilan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berbasis di dalam Myanmar akan diizinkan untuk mengamati pemungutan suara pada November mendatang tersebut. "Para diplomat adalah perwakilan negara-negara mereka. Jadi kita menganggap bahwa ia tidak perlu untuk memungkinkan negara-negara lain mengamati secara terpisah.”
Tentang jurnalis, Soe bilang bahwa wartawan asing tidak diizinkan masuk ke Myanmar karena kantor-kantor berita asing sudah memiliki staf ada di sini (Myanmar).
The Straits Times | dwi a
“Mengenai pengamat asing untuk datang ke sini, negara kami sudah memiliki banyak pengalaman dalam pemilu,” ujar Thein Soe, Ketua Komisi Pemilihan negara itu.
Dia mengatakan para diplomat asing dan perwakilan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berbasis di dalam Myanmar akan diizinkan untuk mengamati pemungutan suara pada November mendatang tersebut. "Para diplomat adalah perwakilan negara-negara mereka. Jadi kita menganggap bahwa ia tidak perlu untuk memungkinkan negara-negara lain mengamati secara terpisah.”
Tentang jurnalis, Soe bilang bahwa wartawan asing tidak diizinkan masuk ke Myanmar karena kantor-kantor berita asing sudah memiliki staf ada di sini (Myanmar).
The Straits Times | dwi a
