Wikileaks Bakal Bocorkan Ribuan Dokumen Perang Irak

Reporter

Editor

Senin, 18 Oktober 2010 12:29 WIB

Founder WikiLeaks, Julian Assange. AP/APTN
TEMPO Interaktif, Washington - Pentagon Ahad waktu Washington (dinihari tadi WIB), telah menyiapkan tim beranggotakan 120 orang untuk bersiap meninjau bocornya secara masif hingga 500.000 dokumen perang Irak, yang diperkirakan akan dirilis oleh situs WikiLeaks bulan ini.

Juru bicara Pentagon Kolonel Dave Lapan kepada Reuters menyebut saat kebocoran masih belum jelas, namun Departemen Pertahanan Amerika Serikat sudah siap untuk membuang sebuah dokumen secepatnya pada Senin atau Selasa, satu kemungkunan muncul dalam pernyataan WikiLeaks sebelumnya.

Masih, orang-orang familiar dengan kebocoran yang akan datang kepada Reuters mereka tak berharap WikiLeaks akan merilis dokumen rahasia untuk setidaknya pekan-penkan mendatang.

Jika terjadi, pembocoran ini akan lebih besar ketimbang rilis pembocoran yang memecahkan rekor atas lebih dari 70 ribu dokumen-dokumen perang Afganistan pada Juli lalu, yang telah memicu perdebatan soal 9 tahun konflik tetapi tidak mengandung keuntungan besar.

Itu adalah pelanggaran terbesar terhadap sejarah militer Amerika Serikat. “Ini adalah tim yang sama yang kami bentuk setelah publikasi (dokumen-dokumen perang Afganistan),” kata Kolonel Lapan, sembari menambahkan bahwa belum jelas berapa banyak dari 120 personel bakal dibutuhkan yang berkontribusi untuk analisa bocornya dokumen perang Irak nanti.

Reuters | The Straits Times | dwi a

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya