Ibu Negara Kongo Pimpin Demonstrasi Antiperkosaan

Reporter

Editor

Senin, 18 Oktober 2010 11:06 WIB

Olive Kabila (presidentrdc.cd)
TEMPO Interaktif, Kinshasa - Kinshasa - Ibu negara Kongo, Olive Kabila, memimpin ribuan perempuan demonstrasi untuk mengakhiri perkosaan massal di daerah timur negara.

Olive Kabila turun ke jalan di kota Bukawu, Ahad, bersama ribuan perempuan lainnya. Kemarahan kaum perempuan ini bermula dari perkosaan massal menimpa mulai dari anak-anak hingga perempuan dewasa. Bahkan tak jarang kejadian biadab itu dilakukan pelaku di depan suami atau anak-anak mereka.

"Hatiku tersayat, mengapa Anda memperkosaku?" teriak salah seorang korban perkosaan yang ikut dalam aksi demonstrasi di Kongo timur.

"Mereka telah cukup..cukup...dan cukup," kata Nita Vielle, seorang aktivis perempuang Kongo. "Akhiri peperangan, perkosaan, tak satupun orang yang peduli pada kejadian itu."

Belum lama ini, PBB melansir laporan yang menyebutkan 303 penduduk sipil menjadi korban perkosaan di 13 desa antara 30 Juli hingga 2 Agustus.

Sementara itu, utusan khusus PBB di Kongo mengatakan lebih dari 15 ribu orang telah diperkosa di Kongo timur tahun lalu. Menurutnya, pasukan perdamaian PBB di sana hanya 18 ribu tentara, mereka tak mungkin sanggup melindungi setiap orang dari kebejatan moral yang dilakukan secara massif oleh kelompok bersenjata. Perkosaan itu, jelas utusan PBB lainnya, dilakukan oleh "pria berseragam."

Menanggapi perkosaan di negaranya, Menteri Pertahanan Kongo menolak tuduhan bahwa militernya ikut terlibat dalam kasus tersebut. Namun menteri kehakiman mengatakan, pengadilan telah mengadili sejumlah pejabat, termasuk seorang jenderal.

ARAB NEWS | CNN | CHOIRUL



Berita terkait

Pemberontak Bunuh 40 Polisi Kongo  

26 Maret 2017

Pemberontak Bunuh 40 Polisi Kongo  

Para milisi itu kemudian kabur dengan kendaraan dan membawa senjata milik polisi.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Pajak Ulat, Puluhan Orang di Negara Ini Tewas

19 Oktober 2016

Gara-gara Pajak Ulat, Puluhan Orang di Negara Ini Tewas

Sedikitnya, 20 orang tewas dalam pertempuran selama tiga hari antara etnis Pygmy dan Bantu.

Baca Selengkapnya

Demam Kuning Afrika Bisa Menyebar ke Seluruh Dunia

16 Agustus 2016

Demam Kuning Afrika Bisa Menyebar ke Seluruh Dunia

Penularan wabah demam kuning (yellow fever) yang sudah merenggut ratusan nyawa di tengah Afrika, kini dilaporkan bisa menyebar ke seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Serangan Pemberontak di Kongo, 64 Orang Tewas  

15 Agustus 2016

Serangan Pemberontak di Kongo, 64 Orang Tewas  

Sebanyak 64 orang tewas dalam serangan pemberontak di Republik Demokratik Kongo timur laut.

Baca Selengkapnya

Eks Wakil Presiden Kongo Dituding sebagai Penjahat Perang  

22 Maret 2016

Eks Wakil Presiden Kongo Dituding sebagai Penjahat Perang  

Bemba dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kejahatan kemanusiaan di Republik Afrika Tengah (CAR) selama lebih-kurang satu dekade.

Baca Selengkapnya

Kongo Izinkan 150 Anak Diadopsi Warga Asing

23 Februari 2016

Kongo Izinkan 150 Anak Diadopsi Warga Asing

Kongo mengizinkan 150 anak diadopsi orang tua warga negara asing.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kongo Adili Pelaku Kejahatan Seksual

20 Juni 2015

Begini Cara Kongo Adili Pelaku Kejahatan Seksual

"Kami membutuhkan pengadilan ini untuk menunjukkan bahwa keadilan itu ada. Para pemerkosa itu mengerti bahwa mereka harus dihukum."

Baca Selengkapnya

Kongo, Negara Paling Berbahaya untuk Wanita  

26 November 2014

Kongo, Negara Paling Berbahaya untuk Wanita  

Setidaknya 48 wanita Kongo diperkosa setiap satu jam. Tingginya kekerasan seksual ini menjadikan Kongo sebagai negara paling tidak aman untuk wanita.

Baca Selengkapnya

Warga Kongo Makan Jasad Terduga Teroris  

3 November 2014

Warga Kongo Makan Jasad Terduga Teroris  

Pria yang tidak diidentifikasi itu diduga bagian dari kelompok Islam ekstremis ADF-NALU.

Baca Selengkapnya

300 Tahanan Kabur dari Penjara Kongo  

6 Juni 2014

300 Tahanan Kabur dari Penjara Kongo  

Pelarian ini dimulai ketika narapidana merebut senjata penjaga penjara.

Baca Selengkapnya