Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, saat peluncuran pesawat tanpa awak Karrar di Universitas Malek-e Ashtar. AP/Iranian Defense Ministry,Vahid Reza Alae
TEMPO Interaktif, Beirut -Amerika Serikat meningkatkan perhatian tentang kabar rencana Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad melawat ke Libanon pekan depan. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, P.J. Crowley kepada wartawan di Washington pagi tadi menyebut bahwa Iran tengah menggerogoti kedaulatan Libanon melalui kerjasamanya dengan kelompok-kelompok seperti Hizbullah.
Dia bilang Menteri Luar Negeri Hillary Clinton telah mengangkat masalah ini dengan Presiden Libanon, Tapi Crowley menyebut itu terserah pemerintah Libanon jika Ahmadinejad melakukan kunjungan ke negeri itu.
Iran adalah pendukung utama kelompok militan Libanon, Hizbullah, diyakini menyalurkan senjata-senjata dan jutaan dollar pendanaan, meskipun Teheran membantah mempersenjatai kelompok Syiah tersebut. Hizbullah, juga berhubungan erat dengan Suriah, memiliki persenjataan roket berat yang mampu menjangkau jauh ke dalam teritori Israel.
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyebut dunia akan menjadi tempat yang lebih baik karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump "idiot."