80 Ribu TKI Belum Jelas Nasibnya di Sabah dan Sarawak

Reporter

Editor

Jumat, 7 November 2003 09:41 WIB

TEMPO Interaktif, Sabah:Sekitar 80 ribu TKI tidak jelas nasibnya di Sabah dan Sarawak, Malaysia Timur. Padahal, masa pengampunan terhadap para pekerja asing tanpa izin di Malaysia mendekati batas akhir. “Itu estimasi minimal,” kata Konsul Jendral RI Muhammad Sukarna kepada Tempo News Room di Kinibalu, Kamis (29/8) sore. Untuk wilayah di bawah pantauan Konsulat Jendral RI di Kota Kinabalu, yang membawahi negara bagian Sabah dan Sarawak, Malaysia Timur, terdapat tidak kurang dari 80 ribu pekerja tanpa izin yang tidak jelas nasibnya. “Itu estimasi minimal,” kata Konsul Jendral RI Muhammad Sukarna kepada Tempo News Room, Kamis (29/8) sore di Kinabalu. Kebanyakan dari jumlah tersebut merupakan keluarga dari para pekerja yang tidak memiliki dokumen yang sah. Lebih dari 60 ribu terdiri dari istri dan anak-anak yang mengikuti suami atau bapaknya bekerja di Malaysia. Selebihnya adalah para pekerja yang masih menunggu giliran dikirim oleh majikan mereka ke Nunukan, Kalimantan Timur, untuk pengurusan dokumen seperti paspor dan pengurusan surat izin bekerja. Hingga kini, TKI ilegal yang dipulangkan dari dua dua negara bagian tersebut sebanyak 138.092 orang. Jumlah itu dihitung sampai masa pengampunan 26 Agustus 2002 lalu. Hampir separo dari mereka dipulangkan dengan dikoordinasi oleh pihak Konsulat Jendral RI. Sisanya dipulangkan atas prakarsa majikan masing-masing, dan sebagian kecil dipulangkan setelah ditangkap pihak Kepolisian Diraja Malaysia dan ditahan di depo-depo tempat penampungan sementara --di Kinabalu dikenal sebagai rumah merah. Tidak semua TKI yang pulang bisa segera mengurus surat-surat yang dibutuhkan untuk bekerja kembali di Malaysia. Ribuan di antara mereka kembali ke Sabah dari Nunukan dengan memanfaatkan fasilitas pas lawatan sementara selama 30 hari yang diberikan oleh imigrasi Malaysia di pintu masuk Tawau. Hanya dengan menunjukkan “uang tunjuk” seribu ringgit, pas lawatan (social visit) langsung diberikan. Sesuai dengan hukum Malaysia, pemegang pas lawatan tersebut tidak dibenarkan bekerja. Akan tetapi, karena tingginya permintaan tenaga kerja di Malaysia sendiri, ribuan TKI tersebut dengan mudah kembali bekerja di Sentra Perkebunan di Sabah. Namun, jika masa berlakunya pas lawatan itu habis, mereka akan kembali menjadi tenaga kerja asing ilegal. “Sudah ada 55 ribu lebih yang kembali dari Nunukan, dan kami tidak tahu apakah mereka telah melengkapi dokumen seperti yang telah disyaratkan untuk bekerja,” ungkap Sukarna sambil menggelengkan kepala. Dia mengaku, pihaknya tidak kuasa menghentikan arus balik itu karena “permainan” berbagai pihak, baik calo maupun aparat berbagai instansi di dalam negeri yang meluluskan permintaan paspor dan sebagainya tanpa mengindahkan persyaratan lain yang dituntut oleh pihak Malaysia. Hingga kini, pemulangan TKI ilegal masih terus dilakukan. Kamis malam, lima bus tenaga kerja yang berisi masing-masing 40 orang dari Kinabalu menuju Tawau. Mereka dikoordinasi oleh pihak Konsulat dengan dibekali surat perjalanan seperti paspor yang harus dibayar oleh masing-masing TKI sebesar 40 ringgit Malaysia, plus biaya foto 10 ringgit dan tiket bus 50 ringgit. Para TKI tersebut berharap akan mencapai perbatasan untuk pulang ke Indonesia. (Y. Tomi Aryanto-Tempo News Room)

Berita terkait

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

2 jam lalu

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Menjelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 jam lalu

5 Fakta Menjelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin, 29 April.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

3 jam lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

3 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Sheffield United dipastikan menjadi tim pertama yang terdegradasi dari Liga Inggris (Premier League) musim 2023/24.

Baca Selengkapnya

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

4 jam lalu

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

Real Madrid selangkah lagi menjadi juara Liga Spanyol 2023-2024. Pelatih Carlo Ancelotti segera bisa melewati catatan prestasi Zinedine Zidane.

Baca Selengkapnya

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pelatih Timur Kapadze Analisis Skuad Garuda

4 jam lalu

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pelatih Timur Kapadze Analisis Skuad Garuda

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, pada Senin malam WIB.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

4 jam lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

4 jam lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

4 jam lalu

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

Nicholas Saputra menceritakan berbagai hal menarik soal proses syuting "Secret Ingredient". Salah satunya soal penggunaan beberapa alih bahasa.

Baca Selengkapnya