Presiden Ekuador Dukung Pembubaran Kongres

Reporter

Editor

Minggu, 3 Oktober 2010 13:09 WIB

Presiden Ekuador Rafael Correa menyalami para pendukungnya, setelah mendengar hasil polling yang menyatakan ia unggul dalam pemilihan presiden di Guayaquil, Ekuador (27/4). Foto: AP/Fernando Vergara
TEMPO Interaktif, Quito -Presiden Ekuador Rafael Correa mendukung ide pembubaran Kongres. Menurut seorang menteri, hari ini di Quito, ide itu termasuk parlemen dalam keadaan darurat dan berencana merevisi sebuah undang-undang pemotongan anggaran yang memicu revolusi berdarah para polisi.

Kamis lalu (atau Jumat WIB), seiring kerusuhan menyala di seluruh negeri, Correa bilang dia mungkin akan membubarkan Kongres, yang bakal berarti akan digelarnya pemilu baru, tampaknya sebuah taktik untuk memby-pass suatu kebuntutan legislatif dan mencoba menyolidkan kekuasaannya.

“Langkah ini bukan bagian dari skenario terbaru,” kata Menteri Kebijakan Doris Soliz kepada Reuters dalam sebuah wawancara. Dia menambahkan pemerintah berencana menulis ulang undang-undang untuk meklarifikasi hal itu, ketimbang membuat apapun perubahan kebijakan utama. Dia tak menampik kemungkinan penggunaan kekuasaan hukum darurat jika Kongres melanjutkan menghalanginya. “Opsinya masih ada, tak ada kata kadaluarsa.”

Situasi di Ibukota Quito mulai pulih. Para pebelanja sudah membanjiri pusat keramaian kemarin seiring kehidupan normal lagi. Tapi pasukan bersenjata dan kendaraan militer masih berada di dalam dan luar istana kepresidenan setelah polisi berontak dan mengancam stabilitas Ekuador yang terjaga pada hampir 5 tahun terakhir.

Kemarin Correa menyerukan untuk mengawasi dan menghukum para polisi pembrontak yang melancarkan kerusuhan dan akan melalukan investigasi para penentang yang dia tuduh melakukan percobaan suatu kudeta.

Reuters | dwi arjanto

Berita terkait

Gempa Ekuador, 1.700 Orang Masih Hilang

20 April 2016

Gempa Ekuador, 1.700 Orang Masih Hilang

Untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan jumlah korban hilang sejak gempa berkukatan 7,8 skala Richter itu menggoyang pantai Pasifik, Ekuador.

Baca Selengkapnya

Gempa Ekuador, Bantuan dari Luar Terus Berdatangan  

20 April 2016

Gempa Ekuador, Bantuan dari Luar Terus Berdatangan  

Presiden Rafael Correa mengatakan biaya pemulihan kota diperkirakan mencapai triliunan dolar.

Baca Selengkapnya

Ekuador Usir Staf Militer Kedutaan Besar AS  

25 April 2014

Ekuador Usir Staf Militer Kedutaan Besar AS  

Sekitar 20 staf Departemen Pertahanan di Kedutaan Besar AS di Quito meninggalkan negara itu akhir bulan ini.

Baca Selengkapnya

Gunung Berapi di Ekuador Meletus  

6 April 2014

Gunung Berapi di Ekuador Meletus  

Gunung berapi di Ekuador memuntahkan abu setinggi 10 kilometer.

Baca Selengkapnya

Rafael Correa Menangkan Pemilu Ekuador  

18 Februari 2013

Rafael Correa Menangkan Pemilu Ekuador  

Berhasil menjalankan program sosial dan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Mengapa Ekuador Beri Suaka pada Assange?  

17 Agustus 2012

Mengapa Ekuador Beri Suaka pada Assange?  

Menurut beberapa analis, Assange meminta perlindungan ke Ekuador karena dia tahu dia bisa mengandalkan Presiden Ekuador, Rafael Correa, untuk membantu

Baca Selengkapnya

Polisi Inggris Kepung Kedutaan Ekuador  

17 Agustus 2012

Polisi Inggris Kepung Kedutaan Ekuador  

Operasi mencegah Assange keluar Inggris ini menelan biaya sekitar 50 ribu pound sterling (setara Rp 749 juta) sehari.

Baca Selengkapnya

Ekuador Beri Suaka bagi Pendiri Wikileaks  

17 Agustus 2012

Ekuador Beri Suaka bagi Pendiri Wikileaks  

Pemberian suaka itu dilakukan setelah Assange mengungsi ke kantor Kedutaan Ekuador di London selama dua bulan.

Baca Selengkapnya

Ibu Pendiri Wikileaks Minta Suaka untuk Assange  

30 Juli 2012

Ibu Pendiri Wikileaks Minta Suaka untuk Assange  

Menanggapi permintaan Christine Assange, pemerintah Ekuador menyatakan tengah mempertimbangkannya.

Baca Selengkapnya

Presiden Ekuador Belum Putuskan Suaka bagi Assange  

21 Juni 2012

Presiden Ekuador Belum Putuskan Suaka bagi Assange  

Presiden Ekuador, Rafael Correa, menyatakan pemerintahnya akan mempertimbangkan dengan serius permintaan suaka bos Wikileaks itu.

Baca Selengkapnya