Serbu Rumah Sakit, Pasukan Ekuador Bebaskan Presiden Correa  

Reporter

Editor

Jumat, 1 Oktober 2010 11:07 WIB

Presiden Rafael Correa berhasil dibebaskan Militer dari rumah sakit di Quito.(reuters.com)
TEMPO Interaktif, Quito - Pasukan keamanan Ekuador berhasil membebaskan Presiden Rafael Correa, Kamis dini hari, setelah rumah sakit di Quito dikuasai polisi yang membangkang.

Dalam drama pembebasan, lapor wartawan Televisi Ekuador, pasukan angkatan darat mengenakan masker gas.

Kini Presiden Correa sudah kembali ke istana presiden di ibu kota negara. Dalam siaran televisi, nampak ribuan pendukungnya berkerumun di depan istana sembari bersorak sorai serta mengibar-kibarkan bendera Ekuador.

Berbicara dari balkon kepada pendukungnya, dia katakan, seorang pejabat kepolisia bakal dipecat. Dia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan upaya penyelamatan yang dilakukan oleh para pengawalnya.

"Tak ada yang mendukung ulah polisi, tak ada pula yang menaikkan gaji polisi," katanya menanggapi protes polisi yang menuntut dihentikannya pemotongan gaji mereka. "Anda tak tahu malu. Tak bakal ada negosiasi atas tekanan ini," teriaknya.

"Percayalah padaku, setelah bebas dan berada di istana akan ada seorang polisi yang dipecat. Saya menangis bukan karena takut tapi sedih," ujarnya kepada para pendukungnya dari atas balkon istana.

Kamis dini hari, sejumlah aparat kepolisian berhamburan di jalan-jalan Quito, ibu kota negara. Mereka menyerang presiden karena dianggap telah membatalkan bonus dan promosi pangkat.

Dia dibebaskan oleh tentara setelah menyerbu rumah sakit karena terperangkap hampir seharian. Dalam drama pembebasan, televisi setempat menampilkan gambar salah seorang anggota pasukan keamanan tergeletak di jalanan akibat cedera oleh tembakan, sementara pasukan lainnya mencoba membantu menyelamatkannya sambil berteriak dengan pengeras suara, "Jangan tembak! Jangan tembak!"

Menurut menteri keamanan, Miguel Carvajal, salah seorang personilnya tewas dan beberapa di antaranya cedera. Namun dia tak memberikan penjelasan lebih rinci.

Menanggapi pengepungan polisi di rumah sakit, Correa, 47 tahun, mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan upaya menjatuhkan pemerintahannya. "Ini upaya kudeta. Polisi mencoba membawanya," kata Correa dalam sebuah wawancara televisi.

"Mereka mencoba mengeluarkanku dari kamar, mungkin menyerangku. Saya tak tahu," katanya melalui wawancara per telepon.

Sebaliknya, koordinator kementerian politik Doris Solis tak setuju bahwa upaya pengepungan polisi terhadap presiden di rumah sakit merupakan upaya kudeta. "Ini bukan kudeta," kata Solis kepada CNN en Espanol.

REUTERS | CNN | CHOIRUL

Berita terkait

Gempa Ekuador, 1.700 Orang Masih Hilang

20 April 2016

Gempa Ekuador, 1.700 Orang Masih Hilang

Untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan jumlah korban hilang sejak gempa berkukatan 7,8 skala Richter itu menggoyang pantai Pasifik, Ekuador.

Baca Selengkapnya

Gempa Ekuador, Bantuan dari Luar Terus Berdatangan  

20 April 2016

Gempa Ekuador, Bantuan dari Luar Terus Berdatangan  

Presiden Rafael Correa mengatakan biaya pemulihan kota diperkirakan mencapai triliunan dolar.

Baca Selengkapnya

Ekuador Usir Staf Militer Kedutaan Besar AS  

25 April 2014

Ekuador Usir Staf Militer Kedutaan Besar AS  

Sekitar 20 staf Departemen Pertahanan di Kedutaan Besar AS di Quito meninggalkan negara itu akhir bulan ini.

Baca Selengkapnya

Gunung Berapi di Ekuador Meletus  

6 April 2014

Gunung Berapi di Ekuador Meletus  

Gunung berapi di Ekuador memuntahkan abu setinggi 10 kilometer.

Baca Selengkapnya

Rafael Correa Menangkan Pemilu Ekuador  

18 Februari 2013

Rafael Correa Menangkan Pemilu Ekuador  

Berhasil menjalankan program sosial dan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Mengapa Ekuador Beri Suaka pada Assange?  

17 Agustus 2012

Mengapa Ekuador Beri Suaka pada Assange?  

Menurut beberapa analis, Assange meminta perlindungan ke Ekuador karena dia tahu dia bisa mengandalkan Presiden Ekuador, Rafael Correa, untuk membantu

Baca Selengkapnya

Polisi Inggris Kepung Kedutaan Ekuador  

17 Agustus 2012

Polisi Inggris Kepung Kedutaan Ekuador  

Operasi mencegah Assange keluar Inggris ini menelan biaya sekitar 50 ribu pound sterling (setara Rp 749 juta) sehari.

Baca Selengkapnya

Ekuador Beri Suaka bagi Pendiri Wikileaks  

17 Agustus 2012

Ekuador Beri Suaka bagi Pendiri Wikileaks  

Pemberian suaka itu dilakukan setelah Assange mengungsi ke kantor Kedutaan Ekuador di London selama dua bulan.

Baca Selengkapnya

Ibu Pendiri Wikileaks Minta Suaka untuk Assange  

30 Juli 2012

Ibu Pendiri Wikileaks Minta Suaka untuk Assange  

Menanggapi permintaan Christine Assange, pemerintah Ekuador menyatakan tengah mempertimbangkannya.

Baca Selengkapnya

Presiden Ekuador Belum Putuskan Suaka bagi Assange  

21 Juni 2012

Presiden Ekuador Belum Putuskan Suaka bagi Assange  

Presiden Ekuador, Rafael Correa, menyatakan pemerintahnya akan mempertimbangkan dengan serius permintaan suaka bos Wikileaks itu.

Baca Selengkapnya