Virus Stuxnet Serang Iran

Reporter

Editor

Senin, 27 September 2010 06:12 WIB

Reaktor nuklir Bushehr, Iran. AP/Vahid Salemi
TEMPO Interaktif, Teheran - Sebuah virus komputer yang rumit dan berbahaya bernama Stuxnet menyusupi komputer milik para staf stasiun pembangkit tenaga nuklir pertama Iran, Bushehr. Virus Stuxnet tersebut mampu merebut kendali pembangkit tersebut.

Namun, menurut manajer produksi Mahmoud Jafari sistem operasi di stasiun pembangkit nuklir Bushehr, yang dijadwalkan akan online dalam beberapa minggu ini, tidak "terinfeksi".

Beberapa ahli komputer dari negara Barat mengatakan kerumitan virus ini mengisyaratkan bahwa penyusupan virus hanya bisa dilakukan oleh sebuah "negara".

Pihak Barat mengkhawatirkan bahwa tujuan utama Iran adalah membangun senjata nuklir. Sementara Iran selalu mengatakan tujuan program itu benar-benar untuk menghasilkan energi untuk kepentingan damai.

Stuxnet dirancang untuk menyerang kelemahan sistem pada peralatan buatan Siemens yang digunakan untuk mengatur pasokan air, anjungan pengeboran minyak dan pembangkit tenaga listrik.

Jafari mengatakan fakta bahwa Stuxnet sekarang bisa dideteksi di komputer-komputer milik staf Busher, tidak mempengaruhi jadwal operasi Busher yang akan berjalan mulai bulan depan.

Sebuah tim, menurut Jafari, sedang berusaha menghapus virus yang berbahaya ini atau dikenal dengan sebutan malware dari beberapa komputer yang terinfeksi. Virus komputer Stuxnet adalah virus pertama yang diyakini dirancang khusus untuk menyerang fasilitas-fasilitas infrastruktur yang besar.

"Perang elektronik sudah dilancarkan terhadap Iran", kata Mahmud Liayi, ketua dewan teknologi informasi di Kementerian Perindustrian Iran kepada koran Iran Daily.

kelompok kerja yang terdiri dari para ahli bertemu minggu lalu untuk membicarakan cara memerangi virus ini yang menurut Liayi, menyusupi sekitar 30.000 alamat Internet Protokol atau IP address di Iran.

AP I BBC I PGR

Berita terkait

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

4 Desember 2012

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

Amerika Serikat berkali-kali menyusup ke wilayah udara Iran.

Baca Selengkapnya

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

9 November 2012

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

Iran membenarkan klaim Pentagon bahwa pesawat tanpa awak Predator milik Amerika Serikat ditembaki oleh pesawat tempur mereka.

Baca Selengkapnya

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

9 November 2012

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

Beheshti menulis di dalam blognya bahwa dia diancam penguasa.

Baca Selengkapnya

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

11 Oktober 2012

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

Ia juga menyatakan tidak ada bukti bahwa Republik Islam mengembangkan senjata nuklir.

Baca Selengkapnya

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

10 Oktober 2012

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

Pemimpin spiritual Iran menyatakan Barat berbohong soal sanksi ekonomi akan dicabut jika negara itu menghentikan program nuklirnya

Baca Selengkapnya

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

4 Oktober 2012

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

Sanksi ekonomi dituding menjadi penyebab anjloknya nilai mata uang Iran hingga 40 persen.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

3 Oktober 2012

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

Unjuk rasa berlangsung tiba-tiba sehingga tak ada tambahan polisi untuk mengawal kedutaan. Dia mengatakan para demonstran meneriakkan, "Allahu Akbar".

Baca Selengkapnya

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

3 Oktober 2012

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

Mendapatkan kritik dari kelompok garis keras karena bersedia berunding dengan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

3 Oktober 2012

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

Presiden Iran menuduh kubu oposisi turut memperburuk krisis atas riyal.

Baca Selengkapnya

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

1 Oktober 2012

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

Layanan Gmail telah kembali bisa dinikmati sejak Minggu malam.

Baca Selengkapnya