TEMPO Interaktif, Jakarta - Uskup Agung Canterbury mengatakan Gereja Anglikan tidak mempermasalahkan kaum homoseksual menjadi uskup. Namun ia tidak menyambut positif bila para uskup tersebut memiliki hubungan khusus dengan kaum homoseksual lainnya atau sampai memiliki pasangan.
Dalam sebuah wawancara, Uskup Agung Dr Williams mengakui dia menyederhanakan posisi Gereja. "Tidak ada masalah uskup adalah seorang gay, ini tentang fakta bahwa ada tradisional, secara historis."
Ketika ditanya apa yang salah dengan uskup homoseksual memiliki pasangan, Dr Williams beralasan pendekatan alkitab dan tradisional tidak memberikan banyak penjelasan positif tentang hal itu.
Williams mengakui dalam menyikapi masalah ini gereja masih terbelah. "Saat ini gereja juga belum menemui jalan keluar masalah ini," ujarya kepada majalah The Times saat berdiskusi membahas topik penganiayaan kaum homoseksual di negara-negara seperti Uganda, yang memicu intoleransi.
Menyikapi banyaknya kasus kekerasan agama, Williams menegaskan perlunya agama-agama bersatu. "Kita saling membutuhkan, meski kita tidak saling suka," katanya.
TELEGRAPH I PGR
