Hong Kong Kecewa Terhadap Filipina

Reporter

Editor

Kamis, 23 September 2010 05:49 WIB

Penyidik Kepolisian Nasional Filipina bersiap melakukan pemeriksaan pada bus wisata usai drama penyanderaan di Manila, Filipina. Seorang Penyandera Rolando Mendoza dan delapan wisatawan Hongkong tewas dalam kejadian tersebut. AP/ Bullit Marquez
TEMPO Interaktif, Hong Kong - Warga dan para pejabat Hong Kong kemarin menyatakan kekecewaan mereka atas laporan awal hasil penyelidikan kasus tewasnya delapan wisatawan Hong Kong di Filipina.

Laporan yang dikeluarkan Komite Investigasi Filipina, Senin lalu, itu menyebutkan Wali Kota Manila Alfredo Lim dan Kepala Kepolisian Manila Rodolfo Magtibay paling bertanggung jawab dalam insiden bulan lalu tersebut. Keduanya makan di restoran terdekat sebelum pembajak bus, Rolando Mendoza, mulai menembaki tawanan.

Sejumlah warga Hong Kong mengkritik laporan investigasi tidak lengkap soal bagaimana tewasnya delapan turis itu. Mereka juga menyebutkan komunikasi yang buruk para pejabat terkait dan polisi yang tidak terampil dalam menghadapi situasi semacam itu.

Salah satu sandera yang dibebaskan, Li Yick Biu, menilai laporan awal itu tidak menggambarkan bagaimana sandera bisa terluka serius. "Tragedi itu menggambarkan adanya korupsi yang serius dalam pemerintahan dan kepolisian Filipina," katanya.

Yang paling menyentuh adalah korban dari keluarga Jason Leung, yang masih koma. Dua saudaranya dan ayahnya tewas dalam penyanderaan itu, sedangkan ibunya, Amy Ng, selamat.

Anggota parlemen Hong Kong, Ronny Tong, menyebutkan masih ada sejumlah tudingan yang belum dibuktikan soal wisatawan yang terkena tembakan polisi Filipina. "Laporan itu belum mencapai tujuan mengungkapkan kebenaran," ujarnya.

Meski begitu, otoritas Hong Kong dan pemerintah Cina memuji kerja keras kepolisian Filipina dalam mengusut kasus itu. "Kami berharap pihak berwenang Filipina meningkatkan kerja keras mereka untuk menyelesaikan tugasnya sesegera mungkin," kata juru bicara otoritasHong Kong dalam pernyataan tertulisnya.

Peristiwa terbunuhnya delapan wisatawan Hong Kong itu memanaskan hubungan kedua pihak. Presiden Benigno Aquino telah menyatakan 13 orang bisa dipidana lantaran kasus itu. l Manila Bulletin | Philippine Star | Faisal Assegaf

Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya