TEMPO Interaktif, Serawak:Kepolisian Malaysia telah mengantisipasi kemungkinan kian memburuknya hubungan dengan Indonesia. Semua perlintasan Indonesia dengan negara bagian Sarawak akan ditutup jika situasi semakin memanas. Antisipasi itu diungkapkan Kepala Polisi Sarawak Dato’ Mohd Yussof Jaafar, seperti dikutip Sarawak Tribune edisi Rabu (28/8) pagi. Menurut Jaafar, masyarakat di Malaysia harus mengikuti perkembangan terkini mengenai situasi sentimen anti-Malaysia yang berkembang di Indonesia, diantaranya pembakaran bendera Malaysia oleh Laskar Merah Putih, di depan kedutaan mereka di Jakarta, Senin lalu. “Jika situasi memburuk mereka harus membatalkan perjalanan ke Indonesia,” ujarnya. Yussof mengatakan ancaman hanya terjadi di Jakarta. Selain itu polisi telah memonitor secara ketat kemungkinan berkembangnya sentimen anti-Malaysia di Kalimantan. “Untuk saat ini situasi di wilayah ini aman,” tambahnya. Sementara itu, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kantor Penghubung Kuching, Irsyafli Rasoel, mengatakan situasi di Sarawak sangat terkontrol dan aman. Rasoel juga menjamin sentimen anti-Malaysia yang berkembang di sementara pihak di Jakarta, hanya merupakan letupan kecil. “Itukan hanya 40 orang dan tidak mewakili 210 juta rakyat Indonesia yang lain,” ujar Rasoel pada Tempo News Room dan Radio Republik Indonesia. Di Sarawak, jelas Rasoel, terdapat sekitar 56.000 tenaga kerja Indonesia yang terdata dan memiliki dokumen sah. Tapi ia tidak mempunyai perkiraan berapa pekerja ilegal dari Indonesia di negara bagian tersebut. “Wilayah ini berbatasan langsung dengan Indonesia. Ada begitu banyak jalan tikus yang bisa dilalui. Selangkah dia ke Malaysia dan satu langkah mundur lagi orang sudah bisa masuk wilayah Indonesia,” jelasnya. Pembahasan sentimen anti-Malaysia di Indonesia masih ramai dibicarakan di Malaysia. Koran-koran lokal dan nasional masih menampilkan berita tersebut di halaman pertama dan rata-rata bernada menyesalkan atau sedikit marah. Situasi itu makin buruk menyusul penyerangan terhadap seorang polisi oleh empat warga Indonesia yang menjadi bekerja secara ilegal di salah satu negara bagian Malaysia. Penyerangan itu berlangsung ketika polisi akan melakukan razia untuk mengecek kelengkapan dokumen yang mereka bawa. Penyerangan itu mengakibatkan polisi itu mengalami luka-luka di bagian muka. Tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai proses hukum terhadap peristiwa tersebut. (Yostinus Tomi Aryanto)
Berita terkait
Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik
6 menit lalu
Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik
Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club