Protes Rencana Pembakaran Al-Quran di Iran Rusuh  

Reporter

Editor

Selasa, 14 September 2010 03:20 WIB

AP/Khalil Hamra
TEMPO Interaktif, Teheran - Mahasiswa Iran dan anggota milisi Basij bentrok dengan polisi di luar Kedutaan Swiss di Teheran, Senin (13/9), saat protes atas ancaman pembakaran Al-Quran oleh seorang pendeta Amerika Serikat.

Iran tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat dan kepentingan Amerika Serikat di Teheran ditangani oleh Kedutaan Swiss.

Sedikitnya seribu pengunjuk rasa berteriak, "Matilah Amerika" dan "Pendeta yang akan membakar Alquran harus dibunuh." Demonstran juga melempari gedung yang dijaga 300 polisi antihuru hara yang khusus menjaga kedutaan.

Meskipun pendeta Terry Jones telah membatalkan rencananya membakar kitab suci Islam pada hari peringatan serangan 11 September di Amerika Serikat, namun rencananya itu telah memicu kemarahan umat muslim di seluruh dunia dan memicu protes kekerasan di Afganistan dan Kashmir India yang menelan korban jiwa.

Pemimpin besar Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut rencana pembakaran Quran merupakan tindakan gila dan penuh kebencian. Ia menyalahkan "Zionis bekerja dalam pemerintah Amerika" karena mendalangi rencana itu.

"Dengan menipu, para pemimpin rezim Amerika tidak dapat melepaskan diri dari zionis. Itu sangat buruk," tegas Khamenei seperti dikutip televisi pemerintah.

"Untuk membuktikan klaimnya tidak terlibat, pemerintah Amerika harus menghukum tokoh-tokoh utama di balik kejahatan besar itu," tambahnya.

Dalam aksi protes ini, beberapa demonstran yang memegang Al-Quran menunjukkan sikap mereka siap untuk menjadi martir.

Televisi pemerintah Iran menunjukkan gambar demonstrasi lainnya di seluruh negeri pada Senin.

"Menghentikan rencana pembakaran Quran tidak cukup dan pemerintah Amerika harus bertanggung jawab dan mengambil tindakan pre-emptive," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ramin Mehmanparast pada Senin.

Ulama tinggi Iran Ayatollah Safi Lotfollah menyatakan umat muslim tidak akan puas dengan hanya pengutukan terhadap dari rencana pembakaran kitab suci itu. "Muslim internasional juga akan menilai respons dari para pemimpin Amerika Serikat dalam menangani kasus itu," kata dia seperti dikutip Kantor Berita Iran, ISNA

Presiden Amerika Serikat Barack Obama pekan lalu mengimbau warga Amerika untuk menghormati Islam dan memberi hak kebebasan beragama serta meminta pendeta Terry Jones membatalkan rencananya membakar Al-Quran.

Khamenei menegaskan kasus Jones itu tidak ada hubungannya dengan gereja dan Kristen. "Kami muslim tidak akan bertindak dengan cara yang sama dengan merusak kesucian agama-agama lain," katanya.

REUTERS l BASUKI RAHMAT

Berita terkait

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

4 Desember 2012

Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat  

Amerika Serikat berkali-kali menyusup ke wilayah udara Iran.

Baca Selengkapnya

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

9 November 2012

Alasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS

Iran membenarkan klaim Pentagon bahwa pesawat tanpa awak Predator milik Amerika Serikat ditembaki oleh pesawat tempur mereka.

Baca Selengkapnya

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

9 November 2012

Iran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas

Beheshti menulis di dalam blognya bahwa dia diancam penguasa.

Baca Selengkapnya

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

11 Oktober 2012

Rusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel

Ia juga menyatakan tidak ada bukti bahwa Republik Islam mengembangkan senjata nuklir.

Baca Selengkapnya

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

10 Oktober 2012

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

Pemimpin spiritual Iran menyatakan Barat berbohong soal sanksi ekonomi akan dicabut jika negara itu menghentikan program nuklirnya

Baca Selengkapnya

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

4 Oktober 2012

Nilai Mata Uang Iran Terjungkal  

Sanksi ekonomi dituding menjadi penyebab anjloknya nilai mata uang Iran hingga 40 persen.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

3 Oktober 2012

Kedutaan Prancis di Iran Diserang Massa  

Unjuk rasa berlangsung tiba-tiba sehingga tak ada tambahan polisi untuk mengawal kedutaan. Dia mengatakan para demonstran meneriakkan, "Allahu Akbar".

Baca Selengkapnya

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

3 Oktober 2012

Tak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir  

Mendapatkan kritik dari kelompok garis keras karena bersedia berunding dengan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

3 Oktober 2012

Penyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad  

Presiden Iran menuduh kubu oposisi turut memperburuk krisis atas riyal.

Baca Selengkapnya

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

1 Oktober 2012

Pejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail  

Layanan Gmail telah kembali bisa dinikmati sejak Minggu malam.

Baca Selengkapnya