James Lee, Pembenci Discovery Channel yang Terinspirasi Al Gore  

Reporter

Editor

Kamis, 2 September 2010 12:56 WIB

James Lee Pria yang ditembak mati polisi setelah menyandera tiga karyawan Discovery Channel's (cnn.com)

TEMPO Interaktif, Setelah menyandera 3 orang selama empat jam di kantor pusat Discovery Channel, James Lee akhirnya tewas diterjang peluru polisi. Siapa sebenarnya James Lee?


James Lee, 43 tahun, adalah seorang pecinta lingkungan yang benci dengan Discovery Channel. Dua tahun lalu, Lee ditahan setelah melakukan aksi protes di depan kantor pusat Discovery Channel di Maryland, Washington, Amerika Serikat.

Dalam aksinya dia mengatakan Discovery network, sebuah televisi yang menyiarkan program dan berita tentang lingkungan hidup, sains dan teknologi sebenarnya tidak peduli dengan lingkungan hidup dan bumi.

"Discovery hanya berjualan, omong doang, kepentingan dia hanya kepada hijau yang lain: Duit!, Produk sampah!" kata Lee yang kemudian dia tulis di situs Save The Planet Protest. "Mereka membuat banyak program soal penyelamatan bumi, tapi sama sekali tidak berguna."

Pada 21 Februari 2008, Lee yang berasal dari San Diego akhirnya ditahan karena menggangu ketertiban dengan melakukan aksi protes di kantor pusat Discovery Channel dengan membuang-buang uang ke udara.

Ironisnya, Lee dituntut dengan tuduhan membuang duit. Dia divonis bersalah karena melakukan perbuatan yang menggangu tapi dia bebas dari tuntutan membuang duit. Hakim stephen P Johnson memberi Lee enam bulan percobaan dan dengan US$500 atau sekitar 4,5 juta dan dia diancam hukuman 60 hari bila berada di sekitar gedung Discovery dalam jarak 500 kaki.


Setelah aksi protes pada 2008, Lee kemudian mencoba mengembangkan program televisi bertema lingkungan dan membuat kontes Save The Planet Protest Essay. Hadiah yang ditawarka Lee tidak main-main: sebuah properti di Hawaii dan uang tunai.

Lee mengaku menjadi pejuang lingkungan setelah dipecat dari pekerjaannya di San Diego, dia terinspirasi setelah membaca buku My Ishmael, sebuah novel karangan Daniel Quinn;s, buku ini bercerita tentang gorila yang menggambarkan betapa rakusnya manusia.

Dia pun sempat menulis "Manusia adalah mahluk hidup yang paling merusak, polutif dan rakut, mereka merusak planet ini. tidak bermoral."

Setelah novel itu, semangat Lee semakin terbakar setelah dia menonton film dokumenter karya mantan wakil presiden Amerika Serikat Al Gore, An Inconvenient Truth. Dia pun memutuskan untuk menjaga dan melestarikan bumi.


WASHINGTON POST I CNN I PGR

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya