Penyandera Kantor Pusat Discovery Channel Dilumpuhkan  

Reporter

Editor

Kamis, 2 September 2010 11:41 WIB

Pria bersenjata ditembak mati setelah menyandera tiga karyawan Discovery Channel's (telegraph.co.uk)

TEMPO Interaktif, Washington - Polisi menembak mati seorang pria bersenjata yang menyandera tiga orang di kantor pusat Discovery Channel di Maryland, pinggiran kota Washington, Amerika Serikat. Pria bernama James Lee, 43, itu baru keluar dari penjara setelah sebelumnya melakukan aksi protes karena Discovery Channel ia anggap tidak memiliki komitmen melindungi lingkungan.


James masuk ke kantor Discovery Channel pada pukul 13, dia membawa pistol dan mengacung-ngacungkannya ke atas dan mengaku menempelkan sejumlah alat peledak di tubuhnya. Kontan, sebanyak 1900 orang yang berada di gedung langsung panik dan dievakuasi oleh pihak manajemen.

Kepala Kepolisian Thomas J. Manger dari Departemen Kepolisian Montgomery County mengatakan seluruh sandera dalam keadaan selamat dan aman. "Lee terdengar tenang tapi saya yakin dia punya gangguan kejiwaan," kata Manger yang berkomunikasi dengan Lee.

Polisi memutuskan menembak mati Lee setelah dia menyandera tiga orang selama empat jam. Mereka yakin para sandera itu dalam kondisi terancam nyawannya.

Pada 2008, Lee melakukan aksi protes di depan gedung Discovery Channel, dia membuat manifesto enam halaman menuntut televisi yang menyiarkan program sains, lingkungan hidup dan teknologi itu harus menyiarkan komitmen Lee untuk menyelamatkan bumi.

Menurut Aaron Morrisey, pemimpin redaksi publikasi web Discovery Channel, Lee memaksa Discovery untuk menjalankan manifestonya. Beberapa bulan kemudian, Lee ditangkap di dekat kantor Discovery Channel karena membuang sampah sembarangan.

TELEGRAPH I CNN I PGR

BERITA TEROPULER LAINNYA

Pasha Lengket dengan Pacar Baru

Pidato SBY Tunjukkan Inferioritas pada Malaysia

Penyandera Kantor Pusat Discovery Channel Dilumpuhkan

Advertising
Advertising

Najib: Tidak Akan Ada Travel Advisory

Ketua DPR Anggap Pidato SBY Sudah Pas

Pod Nano Generasi 6 Dilengkapi Layar Sentuh

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya