Dua Pilot Rusia Diculik di Darfur  

Reporter

Editor

Senin, 30 Agustus 2010 08:34 WIB

AP/Sayyid Azim
TEMPO Interaktif, Khartoum - Dua pilot berkebangsaan Rusia diculik di kota Nyala, Darfur, Ahad. Demikian laporan media setempat. Ini merupakan bagian dari gelombang penculikan terhadap warga asing.

Sasaran penculikan warga asing kini telah menjadi bisnis besar di barat Sudan.

Dalam laporannya, kantor berita SUNA menyebutkan kedua pilot tersebut bekerja untuk maskapai penerbangan Sudanese Badr Airlines dan diculik pada Ahad petang.

Kota terbesar di Darfur, Nyala, telah menjadi target penculikan bagi para pekerja sosial asing dan pasukan perdamaian UNAMAID. Hampir semua pelaku penculikan adalah para pemuda suku-suku Arab yang meminta bayaran uang.

Pertengahan Agustus lalu, dua pasukan perdamaaian asal yang tergabung dalam Misi Perserikatan Bangsa-bangsa di Darfur (UNAMAID) juga diculik di Nyala.

"Keduanya diambil oleh para penculik 100 meter dari kediamannya di kota Almatar," kata petugas kepolisian.

Penculikan terhadap warga asing mulai marak setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perinah penangkapan terhadap Presiden Omar Hassan al-Bashir pada 2009 yanag dituduh melakukan kejahatan dan kriminal terhadap warga sipili di Darfur.

Tahun ini ICC tuduhan ICC bertambah yakni pembasmian suku. PBB memperkirakan sekitar 300 ribu orang tewas akibat krisis kemanusiaan menyusul kekerasan di kawasan tesesebut menyebabkan dua juta orang mengungsi.

Dari Khartoum dilaporkan, para penculik meminta tebusan terhadap warga asing diculik dan menuntut pemerintah agar tak meminta pertanggungjawaban mereka. Namun pemerintah menolak memberikan uang tebusan seperti yang mereka tuntut.

REUTERS | AFRICANNEWSLIVE | CHOIRUL



Berita terkait

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.

Baca Selengkapnya

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.

Baca Selengkapnya

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.

Baca Selengkapnya

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi

Baca Selengkapnya

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.

Baca Selengkapnya

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

12 Maret 2016

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.


Baca Selengkapnya