Menurut tim hak asasi manusia PBB, kebiadaban tersebut terjadi bulan lalu. "Korban diserang pada 30 Juli di desa Bunangiri. Para korban kini mendapatkan perawatan kesehatan dan terapi psikososial," kata pejabat PBB.
Dalam pernyataannya, pejabat PBB mengatakan para begundal itu merupakan angkatan bersenjata dari Pasukan Demokratik untuk Pembebasan Rwanda dari suku Hutu, milisi yang turut dalam pembantaian etnis di Rwanda pada 1994 dan bertempur melawan pasukan pemerintah Kongo.
Organisasi bantuan kesehatan internasional memberikan pengobatan kepada para wanita korban perkosaan yang dilakukan oleh serdadu yang sedang berpesta pora.
"Kejadiannya bermula saat para serdadu masuk ke desa mengusir penduduk agar meninggalkan kawasan tersebut. Ketika hari mulai gelap, dilaporkan sejumlah serdadu berdatangan. Selanjutnya, selama empat hari mereka memperkosa perempuan di sekitar desa," jelas organisasi dalam pernyataan.
Para perempuan itu, diserang oleh kelompok serdadu di depan suami dan anak-anak mereka, demikian keterangan organisasi kesehatan.
CNN | CHOIRUL