Imigran Gipsi asal Rumania di Paris, Perancis. AP/Michel Euler
TEMPO Interaktif, Bukarest - Menteri Luar Negeri Rumania hari ini menuduh Prancis mengalami xenophobia seiring pemerintah Paris bersiap mengusir komunitas-komunitas gipsi Rumania.
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy telah berjanji untuk mengambil tindakan keras atas 300 kamp gipsi ilegal dalam upanyanya untuk memulihkan kredibilitasnya dalam hukum dan ketertiban.
Hal itu setelah kerusuhan meledak akibat tewasnya sejumlah penjelajah muda dalam bentrokan dengan polisi. Pemerintah Prancis sedan mempersiapkan untuk mengirim 700 orang kelompok gipsi kembali ke Bukarest.
Pihak berwewenang mengatakan bahwa gipsi-gipsi di Prancis ilegal tetapi telah menerima pembayaran untuk kembali ke Rumania.
Tetapi Menteri Luar Negeri Rumania, Teodor Basconschi, mengatakan dia mencemaskan soal provokasi populis dan reaksi-reaksi xenophoa di saat krisis ekonomi sekarang.
Organisasi-organisasi internasional takut Rumania menjadi kambing hitam untuk meyakinankan para pemilih berhaluan kanan menjelang kampanye pemilihan presiden mendatang.