TEMPO Interaktif, JERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menganggap Lebanon dan Hamas bertanggung jawab atas serangan-serangan ke wilayahnya pekan ini. Ia juga berjanji akan terus membalas keras setiap serangan tersebut. "Sebaiknya jangan pernah menguji tekad kami," kata Netanyahu, Kamis (5/8). "Mereka bertanggung jawab atas provokasi terhadap prajurit-prajurit kami."

Empat orang, termasuk seorang perwira senior Israel, tewas dalam tembak-menembak yang hampir tidak pernah terjadi di daerah perbatasan Israel-Lebanon pada Selasa (3/8). Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa di Libanon Selatan mendukung peryataan pemerintah Israel soal bentrokan mematikan di perbatasan Israel-Libanon itu.

Kepala Operasi Perdamaian PBB Alain Le Roy mengatakan pasukan PBB telah berupaya mencegahnya. Pasukan Israel, kata PBB, berada di wilayah Israel tatkala sedang memangkas pohon-pohon agar bisa melihat lebih baik. Ketika itulah pasukan Libanon melepaskan tembakan.

Namun pejabat Libanon bersikeras bahwa pasukan perbatasan melihat Israel melintasi wilayah Libanon. "Israel bilang pohon itu diwilayah Israal. Kami bilang itu di wilayah kami," Kata Kepala Staf Angkatan Darat Libanon Jenderal Jean Kahwaji. "Tentara Israel terus saja menerobos Jalur Biru meski tentara kami keberatan."

Menurut Jenderal Kahwaji pasukannya lantas mengeluarkan tembakan peringatan. "Tentara Israel malah membalas dengan senjata artileri," tutur Kahwaji, berang. Sebelumnya pemimpin kelompok Syiah terbesar di Libanon, Hizbullah, mengancam akan menggebuk Israel bilamana tentara Negeri Yahudi itu menyerang tentara Libanon.

| JPOST | DW | ANDREE PRIYANTO