TEMPO Interaktif, London - Vin Cox, 34 tahun, berhasil memecahkan rekor bersepeda keliling dunia dengan menempuh jarak 18.172 kilometer dalam 176 hari. Lebih cepat 29 hari ketimbang rekor sebelumnya yang dipegang Mark Beaumont pada 2008.
Cox, yang berkerja sebagai instruktur sepeda di Cornwall Inggris, berangkat dari Greenwich 7 Februari lalu. Dari sana, dia mengarah timur menuju Prancis, Afrika Utara, Asia, Australia, Amerika Utara, lalu mendarat di Eropa di Spanyol dan kembali ke Inggris. Melintasi enam benua dan lebih dari 20 negara. Dia tidak sepenuhnya mengayuh sepeda. Ada 12 perjalanan udara dan laut yang dilaluinya.
"Saya memilih rute yang penuh tantangan, dan memungkinkan saya bersentuhan dengan berbagai iklim dan budaya," ujarnya saat kembali di Greenwich, Senin (2/8). Cox menerabas angin kencang di Australia, tumpukan salju di California, panas terik di Death Valley, Nevada, dan Arizona Amerika Serikat. "Perjalanan ini terus memberikan kesulitan, termasuk serangan disentri yang membuat saya terkapar dua hari," katanya.
Ekspedisi ini bertujuan untuk menggalang dana bagi Geoff Thomas Foundation, yayasan yang membantu penderita kanker darah. Yayasan milik mantan pesepak bola Crystal Palace ini jadi donor Leukimia & Lymphoma Research, untuk menghasilkan obat yang bisa menyembuhkan kanker darah lebih cepat.
TELEGRAPH | REZA M
Cox, yang berkerja sebagai instruktur sepeda di Cornwall Inggris, berangkat dari Greenwich 7 Februari lalu. Dari sana, dia mengarah timur menuju Prancis, Afrika Utara, Asia, Australia, Amerika Utara, lalu mendarat di Eropa di Spanyol dan kembali ke Inggris. Melintasi enam benua dan lebih dari 20 negara. Dia tidak sepenuhnya mengayuh sepeda. Ada 12 perjalanan udara dan laut yang dilaluinya.
"Saya memilih rute yang penuh tantangan, dan memungkinkan saya bersentuhan dengan berbagai iklim dan budaya," ujarnya saat kembali di Greenwich, Senin (2/8). Cox menerabas angin kencang di Australia, tumpukan salju di California, panas terik di Death Valley, Nevada, dan Arizona Amerika Serikat. "Perjalanan ini terus memberikan kesulitan, termasuk serangan disentri yang membuat saya terkapar dua hari," katanya.
Ekspedisi ini bertujuan untuk menggalang dana bagi Geoff Thomas Foundation, yayasan yang membantu penderita kanker darah. Yayasan milik mantan pesepak bola Crystal Palace ini jadi donor Leukimia & Lymphoma Research, untuk menghasilkan obat yang bisa menyembuhkan kanker darah lebih cepat.
TELEGRAPH | REZA M
