Warga menyaksikan kerusakan akibat serangan udara Israel di kompleks keamanan Ansar di Gaza, Sabtu (31/7). Pesawat tempur Israel menembakkan rudal pada lima sasaran di Gaza dalam semalam, menewaskan seorang komandan senior sayap militer Hamas dan melukai 11 orang. AP/Khalil Hamra
TEMPO Interaktif, Gaza -Serangan udara Israel yang mengganas ke wilayah Hamas kemarin telah membunuh seorang komandan militer Hamas dan pembuat roket di Jalur Gaza. Demikian kelompok pengontrol wilayah Palestina tersebut hari ini (31/7).
Issa Batran tewas oleh sebuah serangan rudal yang menghantam karavannya di pusat Jalur Gaza. Israel memang melancarkan serangan udara terhadap beberapa target di Gaza pada Jum'at (30/7) sebagai balasan atas sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza yang meledak di kota Ashkelon, Israel. Tak ada korban warga Yahudi dalam serangan tunggal tersebut.
Serangan oleh pesawat-pesawat negeri Yahudi itu juga mengenai sebuah kamp pelatihan di Kota Gaza yang dipakai Hamas dan terowongan penyelundupan di selatan Gaza yang berbatasan dengan Mesir. Sejumlah orang dilaporkan terluka akibat tertimpa reruntuhan bangunan di Kota Gaza.
Hamas menyatakan Batran adalah seorang pembuat roket dan kepala sayap militer di pusat Jalur gaza. Kelompok militan Palestina itu punya gudang roket yang berisi proyektil bikinan tangan dan aneka roket jarak menengah yang diselundupkan lewat terowongan bawah tanah di bawah perbatasan dengan Mesir.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.