New York Times: Pakistan Diam-diam Dukung Taliban

Reporter

Editor

Senin, 26 Juli 2010 10:18 WIB

Taliban. AP Photo/Mohammad Zubair
TEMPO Interaktif, Washington - Pakistan secara diam-diam bermuka ganda terhadap Amerika Serikat, di lain pihak membantu namun juga mendukung Taliban. Demikian laporan New York Times mengutip sejumlah dokumen yang sengaja dibocorkan oleh kelompok Wikileaks.

Gedung Putih mengecam keras bocoran tersebut, mengatakan bocoran dokumen dapat membahayakan kemanan nasional dan membahayakan kehidupan warga Amerika serta anggota aliansi.

"Bocoran yang tidak bertanggung jawab itu tak akan berdampak pada kelanjutan komitment kami terhadap hubungan kami dengan Afganistan dan Pakistan," demikian penasihat keamanan Presiden Barack Obama Jim Jones dalam sebuah pernyataan.

Obama mengirimkan ribuan pasukan tambahan ke Afganistan untuk bertempur melawan pemberontak Taliban, kendati mendapatkan tentangan dari dalam negeri soal perang yang sudah berlangsung selama sembilan tahun.

New York Times
melaporkan 91 ribu dokumen, dikumpulkan dari seluruh anggota militer Amerika Serikat di Afganistan, menunjukkan Pakistan secara aktif berkolaborasi dengan pemberontak Afganistan.

"Sejumlah dokumen memperlihatkan bahwa Pakistan pura-pura bersekutu dengan Amerika Serikat, namun diam-diam mengijinkan agen intelijennya bertemu secara langsung dengan Taliban dan jaringan militannya untuk bertempur melawan serdadu Amerika Serikat di Afganistan, bahkan berencana membunuh para pemimpin Afganistan," demikian keterangan Times.

Selain itu, dokumen dimuat juga di koran Inggris The Guardian dan mingguan Jerman Der Spiegel. Sedangkan summary dokumen dapat dibaca di http://www.wikileaks.org/wiki/Afghan_War_Diary,_2004-2010.

Jones menambahkan, dokumen diambil pada periode Januari 2004 hingga Desember 2009 saat Obama menyampaikan strategi barunya di Afganistan.

"Presiden Obama mengumumkan strategi baru dengan peningkatan substansi dan sumber daya untuk Afganistan, fokus pengamanan Pakistan dari ancaman al-Qaidah serta Taliban," kata Jones.

Wikileaks adalah sebuah lembaga yang mengabarkan bocoran informasi untuk melawan pemerintah dan korupsi korporasi. Awal tahun ini, Wikileaks membocorkan rekaman rahasia yang menunjukkan serangan helikopter yang menewaskan lusinan rakyat Irak, termasuk dua wartawan Reuters.

Duta besar Pakistan di Amerika Serikat Gusain Haqqani berkomentar, bocoran laporan dari medan perang yang tidak diolah adalah tidak bertanggung jawab.

"Laporan ini tidak lebih dari komentar sumber tunggal dan gosip yang bermunculan di kedua sisi perbatasan Pakistan-Afganistan dan sering terbukti salah," ujarnya.

REUTERS | CHOIRUL





Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya