Ahmadinejad: Amerika Serikat di Balik Serangan Bom Bunuh  

Reporter

Editor

Senin, 19 Juli 2010 09:47 WIB

Presiden Iran, mahmoud Ahmadinejad. AP Photo/Eraldo Peres
TEMPO Interaktif, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Ahad waktu setempat, mengatakan pasukan Amerika Serikat di Afganistan dan Irak berada di balik serangan bom bunuh diri di kota Zahidan, selatan Iran, pekan lalu.

"Tidak ada kelompok lain kecuali Amerika Serikat," demikian laporan kantor berita Republik Islam Iran mengutip pernyataan Ahmadinejad.

Komentar Ahmadinejad untuk pertama kali disampaikan kepada publik menanggapi peristiwa ledakan bom bunuh diri, Kamis, yang menewaskan sediktinya 27 orang dan melukai lusinan lainnya.

Kelompok garis keras Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Hal itu disampaikan melalui situs Jundullah, dikenal pula sebagai Gerakan Perlawanan Rakyat Iran.

Ahmadinejad melanjutkan, dia akan mengadukan persoalan ini ke lembaga internasional, lapor IRNA.

"Dalang serangan bom bunuh diri tidak akan mendapatkan apa-apan," ujarnya. "Kebijaksan agresif seperti itu hanya akan melecut kebencian publik."

Pernyataan Ahmadinejad ini menggema usai sejumlah pejabat di negeri tersebut prihatin atas kejadian ini peka lalu.

"Amerika Serikat tak bisa membuat alasan apapun atas kejadian ini," kata ketua DPR Ali Larjiani, Jumat.

Yadollah Javani, Kepala Biro Politik Korp Pengawal Revolusi mengatakan kelompopk teroris memperoleh bantuan Amerika Serikat, Israel, dan negara-negara Barat.

Pekan lalu, terjadi dua ledakan di kota Zahidan. Ledakan pertama terjadi di depan Masjid Agung Zahidan dan ledakan berikutnya berlangsung beberapa menit kemudian.

CNN | CHOIRUL


Berita terkait

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .

Baca Selengkapnya

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.

Baca Selengkapnya

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.

Baca Selengkapnya

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media

Baca Selengkapnya

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya

Baca Selengkapnya

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.

Baca Selengkapnya