Malaysia Bersedia Tunda Pemulangan Pekerja Filipina
Reporter
Editor
Kamis, 30 Oktober 2003 13:10 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Sabtu (31/8) menyatakan, Malaysia akan menghentikan sementara deportasi pekerja ilegal dari Filipina menyusul permintaan dari Presiden Filipina, Gloria Arroyo. "Presiden Arroyo menelpon saya, Jumat (30/8), dan bertanya apakah saya bisa memberlakukan sebuah jeda sementara dalam pemulangan pekerja migran dari Filipina. Dan, saya setuju," kata Mahathir kepada pers. Pemerintah Filipina, kata Mahathir, terlebih dahulu ingin mengirim sebuah tim khusus untuk memeriksa kondisi tempat-tempat penampungan dimana pekerja ilegal itu ditempatkan sembari menunggu dikirim pulang. "Mereka bisa datang ke sini. Kalau mereka puas dengan cara kami menangani proses deportasi para pekerja asal Filipina, kami akan meneruskan proses pemulangan. Tapi, tidak satu pun program yang tidak disetujui Filipina soal program deportase pekerja ilegal kami," kata Mahathir lagi. Arroyo menelpon Mahathir, Jumat (30/8) lalu setelah sebuah kasus salah-urus pemulangan tenaga kerja Filipina mengundang reaksi keras di negara tersebut. Menurut Mahathir, Malaysia sudah menangani semua pekerja Filipina dengan baik. Dia juga menambahkan bahwa berita tentang adanya pekerja yang meninggal di tempat penampungan Malaysia adalah kabar bohong. Pekerja sosial di Filipina merilis berita bahwa ada tiga bayi yang meninggal selama proses deportasi ribuan pekerja ilegal dari Malaysia. Selain itu, banyak dari mereka yang dikirim pulang menderita dehidrasi dan gangguan saluran pernafasan. Sebagaimana diberitakan berbagai media massa, sekitar 460 pekerja Philipina, Sabtu (31/8) lalu menjadi gelombang terakhir pemulangan tenaga kerja ilegal dari Malaysia sebagai bagian dari kebijakan imigrasi baru negara itu. Para pekerja Filipina menyewa dua kapal angkut dari pelabuhan Malaysia Timur, negara bagian Sabah di Pulau Kalimantan untuk perjalanan enam jam menuju Manila. Demikian informasi yang diperoleh AFP dari salah seorang juru bicara resmi pemerintah Filipina. Juru bicara departemen luar negeri Filipina, Armando Comio membenarkan bahwa proses tersebut berjalan lancar. Beberapa sukarelawan Palang Merah, kata Comio, juga sudah disiapkan di atas kapal untuk menyediakan bantuan medis yang diperlukan. Sebelumnya, pekan ini, terjadi protes keras di Indonesia dan Filipina menyusul perlakuan keras pemerintah Malaysia terhadap pekerja ilegal yang masuk ke negaranya. Mereka mengancam akan memenjarakan dan mencambuk setiap tenaga kerja asing ilegal yang menyelundup masuk Malaysia. Akibat protes itu, The International Organisation for Migration (IOM) Jumat (30/8) lalu meminta Malaysia untuk memperlambat deportasi massal ribuan tenaga kerja dari negara tersebut.(AFP/Wahyu Dhyatmika)
Berita terkait
11 Tersangka Kasus Judi Online di Teluknaga Raup Keuntungan 10 Miliar dalam Waktu 4 Bulan
1 menit lalu
11 Tersangka Kasus Judi Online di Teluknaga Raup Keuntungan 10 Miliar dalam Waktu 4 Bulan
Untuk membongkar kasus judi online di di Teluknaga, Kabupaten Tangerang ini, tim patroli siber Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan 20 hari.