Uganda Tahan Enam Pelaku Peledakan Bom  

Reporter

Editor

Rabu, 14 Juli 2010 08:18 WIB

Pasca ledakkan di restoran Ethiopian village Kampala, Uganda (12/7). AP/Marc Hofer
TEMPO Interaktif, Kampala - Polisi Uganda menemukan bom rompi tidak meledak serta menahan enam dari 20 warga Somalia dan Uganda yang diduga merencanakan peledakan bom kembar menewaskan 76 suporter bola, Ahad. Demikian keterangan sumber intelijen.

Gerakan Islam Somalia, al-Shabaab, megatakan mereka bertanggung jawab atas serangan ke restauran dan klub rugby saat para suporter menyaksikan final Piala Dunia di televisi.

Seorang pejabat senior Amerika Serikat di Washington mengatakan ada petunjuk bahwa pengakuan al-Shabaab selaku penanggung jawab ledakan adalah asli. Ini merupakan serangan pertama kali kelompok tersebut di luar Somalia.

Washington dalam kontaknya dengan Uganda dan pemerintah lainnya di kawasan tempat al-Shabaab merencanakan serangan menyebutkan perlu saling membagi informasi intelijen dan itu merupakan "keputusan yang tepat," demikian kata pejabat.

Sementara itu, pejabat al-Shabaab mengatakan tidak ada pelaku bom bunuh dalam serangan di Uganda, yang mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di Somalia.

Sumber intelijen militer Uganda mengatakan kepada Reuters, para pejabat intelijen telah menerima petunjuk rahasia bulan lalu bahwa akan ada rencana serangan. Namun pejabat Amerika Serikat tidak mengetahui peringatan tersebut.

"Pada 17 Juni, seorang informan dari Kisenyi, daerah pinggiran Kampala, mengatakan sejumlah warga Somalia merencanakan serangan saat Piala Dunia digelar," ujar sumber di Uganda.

Pejabat ini menyebutkan telah mengatakan lebih dari 20 warga Somalia dan Uganda yang merencanakan serangan. "Sampai sejauh ini kami menahan enam dari mereka."

Al-Shabaab megancam melancarakan serangan lagi kecuali Uganda dan Burundi menarik pasukan penjaga perdamaiannya dari Uni Afrika di Somalia, dimana para militan sedang bertempur melawan pemerintah dan menguasai sebagian besar wilayaha negara.

Polisi menemukan bom rompi Ahad dini hari di tempat ketiga dalam kondisi rusak tertanam dalam tanah.

REUTERS | CHOIRUL











Berita terkait

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

19 Februari 2016

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

Untuk menyiasati, warga Uganda menggunakan jaringan VPN.

Baca Selengkapnya

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

18 Februari 2016

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

Secara keseluruhan, pemilu berjalan damai.

Baca Selengkapnya

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

16 Februari 2016

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

Beberapa orang cedera seelah dipukul polisi.

Baca Selengkapnya

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

13 September 2015

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

Tikubuwana, 27 tahun, dan Zaituni, 70 tahun, sudah hidup bersama dalam satu atap.

Baca Selengkapnya

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

12 September 2015

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

Steven Tikubawana, 27 tahun, menyebut calon istrinya, Zaituni Nakanda, 70 tahun, setia dan penuh kasih sayang.

Baca Selengkapnya

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

12 Juni 2014

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

Ia pernah terlibat skandal korupsi dan memainkan peran penting dalam pemberlakukan undang-undang antigay yang kontroversial di negaranya.

Baca Selengkapnya

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

23 Januari 2014

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

RUU Homoseksual dianggap kejam oleh kelompok pembela hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

6 April 2013

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

Bagi mereka yang dengan sengaja mempertontonkannya, semisal penyanyi di atas panggung, hukumannya akan berlipat.

Baca Selengkapnya

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

4 April 2013

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

Gerombolan Kony menculik anak-anak di empat negara bagian tengah Afrika untuk dijadikan tentara dan budak seks.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

13 Agustus 2012

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

Tak disebutkan jumlah helikopter dan pasukan yang ada di dalamnya.

Baca Selengkapnya