Al-Shabaab Mengaku Bertanggung Jawab Bom di Uganda, 74 Orang Tewas  

Reporter

Editor

Selasa, 13 Juli 2010 09:47 WIB

Kelompok Ladies in White, istri dan ibu dari para 52 tapol penentang Fidel Castro, berunjuk rasa di Kuba (12/7). AP/Javier Galeano
TEMPO Interaktif, Kampala - Kelompok Islam Somalia, Senin, mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom di Uganda menewaskan 74 penggemar bola saat menyaksikan final Piala Dunia di televisi.

Ledakan bom terjadi hampir bersamaan di dua tempat di ibu kota Kampala menghancurkan sebuah restauran dan klub rugby.

Sebelumnya, para militan al-Shabaab di Somalia mengancam akan menyerang Uganda karena mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di negeri anarkis dukungan Barat.

Di Mogadishu, kelompok Islam mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan terus mengancam jika pasukan penjaga perdamaian Uganda tetap berada di Somalia. "Al-Shabaab berada di balik dua ledakan di Uganda," kata Sheikh Ali Mohamud Rage, juru bicara al-Shabaab kepada wartawan. "Kami ucapkan terima kasih kepada para Mujahidin yang melakukan serangan."

Polisi mengatakan, mereka menduga al-Shabaab kelompok yang mengaku memiliki hubungan dengan al-Qaidah dan berperang melawan pemerintah Somalia berada di balik serangan.

"Pada satu kejadian, penyelidik mengidentifikasi kepala yang terlepas dari warga Somalia, diduga sebagai pelaku bom bunuh diri," kata juru bicara angkatan darat Felix Kulayigye.

"Kami menduga pelakunya adalah al-Shabaab karena sebelumnya mereka berjanji akan melakukannya," katanya.

Seorang komandan al-Shabaab di Mogadishu bangga atas serangan tersebut. "Uganda adalah negara kafir besar yang mendukung pemerintah Uganda," kata Sheikh Yusuf Isse, seorang komandan al-Shabaab di ibu kota Somalia.

"Kami tahu Uganda adalah musuh slam dan kami sangat senang dengan apa yang teradi di Kampala. Itu berita besar yang pernah saya dengar," katanya.

Burundi yang juga mengirimkan pasukan penjaga perdamaian tak luput dari ancaman, kata juru bicara militer di ibu kota Bujumbura. Al-Shabaab, Senin, mengancam Burundi jika tentaranya tetap di Somalia.

"Hingga saat ini korban tewas mencapai 74 orang," kata juru bicara pemerintah Fred Opolot. Di antara korban tewas sedikirnya 28 warga Uganda, seorang perempuan Irlandia, 11 orang warga Ethiopia dan Eritera, sementara 33 lainnya belum diketahui identitasnya.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan salah seorang warganya tewas dan lima lainnya cedera.

REUTERS | CHOIRUL





Berita terkait

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

19 Februari 2016

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

Untuk menyiasati, warga Uganda menggunakan jaringan VPN.

Baca Selengkapnya

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

18 Februari 2016

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

Secara keseluruhan, pemilu berjalan damai.

Baca Selengkapnya

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

16 Februari 2016

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

Beberapa orang cedera seelah dipukul polisi.

Baca Selengkapnya

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

13 September 2015

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

Tikubuwana, 27 tahun, dan Zaituni, 70 tahun, sudah hidup bersama dalam satu atap.

Baca Selengkapnya

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

12 September 2015

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

Steven Tikubawana, 27 tahun, menyebut calon istrinya, Zaituni Nakanda, 70 tahun, setia dan penuh kasih sayang.

Baca Selengkapnya

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

12 Juni 2014

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

Ia pernah terlibat skandal korupsi dan memainkan peran penting dalam pemberlakukan undang-undang antigay yang kontroversial di negaranya.

Baca Selengkapnya

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

23 Januari 2014

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

RUU Homoseksual dianggap kejam oleh kelompok pembela hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

6 April 2013

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

Bagi mereka yang dengan sengaja mempertontonkannya, semisal penyanyi di atas panggung, hukumannya akan berlipat.

Baca Selengkapnya

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

4 April 2013

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

Gerombolan Kony menculik anak-anak di empat negara bagian tengah Afrika untuk dijadikan tentara dan budak seks.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

13 Agustus 2012

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

Tak disebutkan jumlah helikopter dan pasukan yang ada di dalamnya.

Baca Selengkapnya