Al-Shabaab Diduga Pengebom Restauran di Uganda, 64 Orang Tewas  

Reporter

Editor

Senin, 12 Juli 2010 18:52 WIB

Restoran Ethiopian village di Kampala, Uganda. AP Photo/Marc Hofer
TEMPO Interaktif, Kampala - Kelompok militan Islam Somalia, al-Shabaab, diduga sebagai pelaku pengeboman restauran dan klub rugby di Kampala, ibu kota Uganda, Ahad waktu setempat. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab.

Korban ledakan bom di dua tempat terpisah mencapai 64 orang. Mereka tewas saat asyik menyaksikan final Piala Dunia Afrika Selatan di restauran Ethiopia dan klub rugby yang mempertemukan tim Belanda melawan Spanyol.

Kuat dugaan aktivis al-Shabaab, organisasi gerakan Islam berafiliasi kepada al-Qaidah, sebagai pelaku bom bunuh diri setelah petugas menemukan kepala pelaku terpisah dari tubuhnya berwarga negara Somalia berada di tempat kejadian.

Militan al-Shabaab di Somalia mengancam menyerang Uganda atas pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke negara anarkis dukungan Barat.

"Kami menemukan potongan kepala yang terlepas diduga milik warga negara Somalia sekaligus sebagai pelaku bom bunuh diri," kata juru bicara angkatan darat Felix Kulayigye.

"Kami menduga al-Shabaab karena kelompok ini sudah lama berjanji akan melakukannya," ujarnya, Senin.

Hingga saat ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mematikan tersebut. Seorang komandan al-Shabaab di Mogadishu bangga atas serangan mematikan namun dia mengaku tidak tahu apakah pelaku bekerja untuk kelompoknya yang kini sedang bertempur melawan pemerintah Somalia.

"Uganda adalah negara kafir besar yang mendukung pemerintah Somalia," kata Sheikh Yusuf Isse, komandan al-Shabaab di ibu kota Somalia, Mogadishu.

"Kami tahu Uganda adalah musuh Islam dan kami sangat senang dengan apa yang terjadi di Kampala. Itu kabar besar yang pernah kami dengar." ujarnya.

Seorang warga negara Amerika Serikat turut tewas dan Presiden Barack Obama mengutuk serangan yang disebutnya sebagai pengecut dan hina. Dia mengatakan, Washington siap membantu Uganda memburu pelaku.

Salah satu serangan bom ditujukan ke restauran Perkampungan Ethiopia, sebuah tempat populer yang buka malam hari sekaligus tempat nonton bareng final Piala Dunia. Tempat ini juga disukai warga asing. Serangan kedua menghantam sebuah klub rugby yang juga menggelar nonton bareng.

"Enam puluh empat orang dipastikan tewas. Lima belas di Perkampungan Ethiopia dan 49 di Logogo Rugby Ckub. Tujuh puluh satu orang cedera," kata juru bicara kepolisian Judith Nabakooba.

Dia mengatakan 10 korban tewas agaknya warga Ethiopia atau Eritera. Sementara kedutaan besar Amerika Serikat menyatakan salah seorang warganya tewas dalam kejadian itu.

Presiden Uganda Yoweri Museveni mengunjungi klub rugby. "Ini menunjukkan kepada Anda kriminalitas dan terorisme seperti yang pernah saya bicarakan," ujarnya. "Jika Anda ingin bertempur, ayo dan cari tentara jangan mengebom orang-orang yang sedang menyaksikan sepak bola."

"Ini aksi pengecut yang dilakukan oleh teroris al-Shabaab," kata Bereket Simon, kepala penerangan pemerintah Ethiopia kepada Reuters di Adhis Ababa.

Pasukan Ethiopia menginvasi Somalia pada 2006 untuk mengusir gerakan Islam dari Mogadishu. Akibat invasi tersebut, melecut kemarahan pemberontak Islam yang berlangsung hingga kini.

REUTERS | CHOIRUL




Berita terkait

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

19 Februari 2016

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

Untuk menyiasati, warga Uganda menggunakan jaringan VPN.

Baca Selengkapnya

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

18 Februari 2016

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

Secara keseluruhan, pemilu berjalan damai.

Baca Selengkapnya

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

16 Februari 2016

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

Beberapa orang cedera seelah dipukul polisi.

Baca Selengkapnya

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

13 September 2015

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

Tikubuwana, 27 tahun, dan Zaituni, 70 tahun, sudah hidup bersama dalam satu atap.

Baca Selengkapnya

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

12 September 2015

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

Steven Tikubawana, 27 tahun, menyebut calon istrinya, Zaituni Nakanda, 70 tahun, setia dan penuh kasih sayang.

Baca Selengkapnya

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

12 Juni 2014

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

Ia pernah terlibat skandal korupsi dan memainkan peran penting dalam pemberlakukan undang-undang antigay yang kontroversial di negaranya.

Baca Selengkapnya

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

23 Januari 2014

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

RUU Homoseksual dianggap kejam oleh kelompok pembela hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

6 April 2013

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

Bagi mereka yang dengan sengaja mempertontonkannya, semisal penyanyi di atas panggung, hukumannya akan berlipat.

Baca Selengkapnya

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

4 April 2013

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

Gerombolan Kony menculik anak-anak di empat negara bagian tengah Afrika untuk dijadikan tentara dan budak seks.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

13 Agustus 2012

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

Tak disebutkan jumlah helikopter dan pasukan yang ada di dalamnya.

Baca Selengkapnya