TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahahtir Mohamad menuding pemimpin oposisi Anwar Ibrahim lebih setia kepada Yahudi ketimbang Malaysia.
“Tentu saja jika kalian loyak kepada mereka, tidak dapat setia kepada Malaysia,” katanya kepada para wartawan usai menutup Konferensi Internasional Mendobrak Blokade (Jalur Gaza) di Ibu Kota Kuala Lumpur kemarin. Namun ia menyerahkan penilaian soal Anwar itu lepada rakyat Malaysia.
Mahathir mengaku tidak terkejut jika bekas wakil perdana menteri itu tidak senang Yahudi meragukan kesetiaan Anwar terhadap mereka. Sebab itu, kata dia, Anwar memakai stasiun televisi berita CNN untuk menyampaikan permohonan maaft atas sejumlah komentarnya yang anti-Yahudi.
Anwar pernah menuding pemerintahan Najib dan Mahathir dikendalikan oleh lobi Zionis.
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.