TEMPO Interaktif, Rio de Janeiro - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Selasa, mengadakan pertemuan darurat dengan kabinetnya membahas banjir yang menghantam dua negara bagian yang menewaskan sedikitnya 42 orang dan menyebabkan 115 ribu orang kehilangan tempat tinggal. Hal tersebut disampaikan kantor berita Brasil, Agencia, dan pejabat pertahanan sipil.

Di negara bagian Pernambuco, 53 kota dinyatakan dalam keadaan darurat. Sementara itu, 13 orang dinyatakan tewas dan lebih dari 42 ribu orang kehilangan rumah.

Sedangkan di negara bagian Alagoas, 22 kota dinyatakan darurat, sedikitnya 29 orang meninggal. Lebih dari 73 ribu warga kehilangan rumah dan 600 orang dilaporkan hilang.

Agencia melaporkan, Menteri Pertahanan Nelson Jobim mengunjungi Alagoas dan Pernambuco untuk melihat kondisi di sana guna mengambil langkah darurat. Langkah darurat yang segera diambil adalah pembangunan rumah sakit lapangan.

Para relawan akan menyediakan tempat penampungan, makanan, air bersih, dan listrik. Selain itu petugas kesehatan akan menyediakan obat-obatan dan pengobatan di rumah sakit.

Gubernur Pernambuco Eduardo Campos menjelaskan kejadian itu seperi "menghancurkan jantung"

"Sejak Jumat, kita menyaksikan film horor."

Gubernur Alagoas Teotonio Vilela Filho mengunjungi beberapa wilayah yang terkena hempasan banjir, Senin, sembari mencoba menenteramkan warga.

"Saya katakan kepada Anda, semuanya perlu tenang sebab kami semua akan membantu Anda," katanya.

Kedua gubernur juga bertemu dengan Lula, yang berjanji akan memberikan bantuan fasilitas darurat untuk membantu korban banjir.

Pejabat BMKG Alagoas meramalkan hujan deras bakal turun. Menurut ramalan BMKG Brasil hujan turun pada musim semi di atas rata-rata dan segera berakhir. Disebutkan, musim dingin di Brasil dimulai 21 juni.

CNN | CHOIRUL