Jelang Pemilihan Presiden, Granat Meledak di Burundi, Dua Tewas

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juni 2010 19:29 WIB

TEMPO Interaktif, Bujumbura - Granat tangan meledak di lobi sebuah pub menewaskan dua orang dan melukai delapan lainnya di Burundi, sepekan sebelum pemilihan presiden. Demikian keterangan polisi, Selasa.

The central African nation akan menyelenggarakan pemilihan pada 28 Juni, namun enam calon dari kelompok oposisi mengatakan mereka akan memboikot pemilihan, meninggalkan pejabat lama Pierre Nkurunziza tanpa seorang penantang pun.

Satu granat dilemparkan ke dalam pub di daerah pinggiran Bujumbura dan granat lainnya menghantam sebuah rumah di kawasan pedesaan di luar ibu kota, Senin dini hari.

"Kami menangani kasus ini dan berharap segera menangkap pelaku serangan," kata juru bicara kepolisian Pierre Channel Ntarabaganyi. Dua granat lainnya sempat dilemparkan di selatan kota Senin malam, tetapi tak menimbulkan korban.

Sepuluh hari lalu, tujuh orang terluka ketika penyerang, tak diketahui identitasnya, melemparkan granat dari sepeda motor ke dalam hotel dan pub di tempat berbeda di ibu kota. Polisi mengatakan, telah menahan 20 orang yang diduga terlibat dalam serangan tersebut.

Otoritas Burundi mengatakan, oposisi berada di balik serangan dengan tujuan agar masyarakat menolak pemungutan suara, Senin. Sebaliknya, pihak oposisi membantah tuduhan pemerintah.

Sebanyak 13 partai oposisi menolak hasil pemungutan suara distrik bulan lalu yang dimenangkan oleh CNDD-FDD dengan perolehan suara 64 persen. Mereka menuduh Komisi Pemilihan Umum Burundi (CENT) gagal mencegah penipuan.

CENT menolak tuduhan tersebut dan pemilihan presiden tetap berlanjut kendati ada rencana diboikot.

Pemilihan nampaknya bakal jadi ujian stabilitas negara penghasil kopi dengan jumlah penduduk delapan juta jiwa ini. Nkurunziza, mantan pemimpin pemberontak, secara luas menyatakan harapannya memenangkan pemilihan untuk jabatan kedua.

Burundi relatif nyaman sejak Pasukan untuk Pembebasan Nasional, sebelumnya bernama Kelompok Gerilyawan Hutu, sepakat meletakkan senjata dan bergabung dengan pemerintah tahun lalu.

REUTERS | CHOIRUL



Berita terkait

Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

27 Januari 2021

Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa meminta vaksin Covid-19 dibagikan merata ke seluruh negara di dunia

Baca Selengkapnya

Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

18 Desember 2020

Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

Wabah virus corona di wilayah Afrika barat dan tengah mengkhawatirkan mengingat banyak negara yang tak mampu membeli vaksin virus corona.

Baca Selengkapnya

WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

30 November 2020

WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

WHO mengingatkan angka kematian akibat penyakit malaria bisa melampaui kematian karena virus corona di kawasan Afrika.

Baca Selengkapnya

Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

9 Oktober 2020

Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

Gajah Afrika bernama Sophi sempat mengalami penurunan kondisi selama beberapa hari sebelum mati.

Baca Selengkapnya

Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

26 Juli 2020

Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

Banyak jenis nyamuk menggigit beragam jenis hewan, tapi beberapa hanya suka manusia dan tidak ada yang tahu kenapa hingga kini.

Baca Selengkapnya

Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

6 Juli 2020

Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

Hampir 400 gajah mati dalam 2 bulan. Konservasionis mengkritik lambannya pemerintah Botswana bertindak atas bencana yang dialami gajah di negeri itu.

Baca Selengkapnya

Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

15 Juni 2020

Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

Negara-negara Afrika diwakili Burkina Faso dan 600 organisasi HAM serta keluarga korban mendesak Dewan HAM PBB membahas rasisme sistematis di AS.

Baca Selengkapnya

54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

15 Juni 2020

54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

Dubes Burkina Faso meminta Dewan HAM PBB membahas sikap rasisme sistematis dan kekerasan polisi pasca tewasnya George Floyd.

Baca Selengkapnya

Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

10 Juni 2020

Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

Unjuk rasa anti-rasisme di Amerika Serikat telah menyebar ke Inggris. Demonstran meminta patung Cecil Rhodes dicopot.

Baca Selengkapnya

Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

24 Mei 2020

Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

WHO mencatat virus corona Covid-19 telah menyebar ke setiap negara di Afrika sejak kasus pertama dikonfirmasi di benua itu 14 minggu lalu. Tapi ...

Baca Selengkapnya