65 Tahun Suu Kyi

Reporter

Editor

Sabtu, 19 Juni 2010 12:31 WIB

Sejumlah demonstran merayakan ulang tahun Aung San Suu Kyi ke-65 di Myanmar (18/6). AP/Bullit Marquez
TEMPO Interaktif, Rangoon - Pemimpin aksi pro-demokrasi Burma, Aung San Suu Kyi, hari ini merayakan ulang tahunnya yang ke-65 di rumahnya tanpa ditemani sanak saudara dan massa pendukungnya. Pemerintah junta militer Burma tahun lalu memperpanjang masa tahanan rumah putri mendiang tokoh kemerdekaan Burma, Jenderal Aung San, ini menjadi 18 bulan lagi.

Suu Kyi, yang mengajukan banding atas perpanjangan masa tahanan itu, mesti menelan pil pahit. Junta menolaknya. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon menyatakan kecewa terhadap Burma atas penolakan junta itu. Alhasil, mulai kemarin para pendukung Suu Kyi pun merancang kampanye ke seluruh dunia untuk pembebasan Suu Kyi.

Sejumlah tokoh terkemuka pun menyatakan dukungan atas pembebasan peraih Hadiah Nobel Perdamaian 1991 itu. Di antara deretan tokoh dunia itu ada bekas Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, dan Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Tomas Ojea Quintana, yang kini di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyeru junta agar membebaskan Suu Kyi, yang sudah menjalani 13 dari 19 tahun masa tahanan rumah itu. Menurut Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Suu Kyi adalah tokoh yang mendedikasikan seluruh masa hidupnya untuk terciptanya kehidupan yang demokratis di Burma.

Amerika Serikat ada benarnya. Laman situs berita Inggris, Guardian, melansir foto paspor Suu Kyi yang diambil pada 1970 di New York. Menurut Guardian, Suu Kyi menolak tawaran menjadi warga negara Inggris kendati ia berhak memilikinya karena menikah dengan seorang dosen asal Inggris, Michael Aris.

Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Kawasan Asia Timur, Kurt Campbell, mengatakan Suu Kyi khawatir dan mungkin kecewa atas perkembangan dialognya dengan para penguasa militer Burma. Campbell, yang menemui Suu Kyi bulan lalu, mengatakan kepada BBC bahwa Suu Kyi merasa Burma sedang memasuki masa kritis.

Adapun para pemimpin Uni Eropa, Jumat kemarin, membuat seruan 64 kata untuk pembebasannya pada hari terakhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Eropa di Brussels, Belgia. Diperkirakan, acara perayaan ulang tahun Suu Kyi akan digelar di 15 kota di seluruh dunia. Para pengungsi Burma di pelbagai belahan dunia berencana merayakan hari ulang tahun itu pula.

GUARDIAN | CNN | ABCNEWS | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar

Baca Selengkapnya

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.

Baca Selengkapnya

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.

Baca Selengkapnya

Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?

Baca Selengkapnya

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.

Baca Selengkapnya

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.

Baca Selengkapnya

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.

Baca Selengkapnya